KUTA – Senin mendatang Bali United bakal menjalani pekan mendebarkan kontra PS TIRA di Stadion Kapten Dipta Gianyar.
Itu hal yang wajar. Pasalnya, pada pertemuan pertama di Stadion Sultan Agung Bantul (SSA), Bali United tumbang dengan skor 2-1.
Namun, PS TIRA yang dulu dengan sekarang sudah berbeda. Tidak ada lagi Eka Priyambada sang arsitek. Termasuk Gustovo Lopez yang hengkang di putaran I lalu.
Namun, bagi Pelatih Bali United Widodo, PS TIRA sekarang justru semakin berbahaya. Apalagi mereka memiliki arsitek anyar asal Padang, Nil Maizar.
Meski kalah di pekan ke-22 Liga menghadapi PSM Makassar, tetapi Widodo menilai tim yang sebelumnya bernama PS TNI ini memiliki kekuatan yang besar.
“Saya sudah melihat mereka. Mereka punya kekuatan yang besar. Terutama di lini serang mereka,” ujar Coach Widodo.
“Yang jelas, main dikandang dan tandang pasti berbeda. Kami akan melakukan sesuatu yang berbeda ketika bermain di kandang,” tambah Widodo.
Bukan hanya lini belakang yang diperbaiki. Tetapi juga penyelesaian akhir. Mantan penyerang Petrokimia Putra Gresik di era tahun 1995 ini menilai banyak peluang yang terbuang saat menghadapi Barito.
Tapi yang menjadi catatan penting adalah Serdadu Tridatu berani menguasai bola. Dari data statistik, penguasaan bola Bali United adalah 51 persen berbanding 49 persen untuk Barito.
“Crossing sedikit meleset. Kami sudah bisa buat peluang. Tapi, timing yang kurang tepat. Kami harus perbaiki itu termasuk juga perbaiki positioning pemain,” tutupnya.