MANGUPURA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Badung fokus mewujudkan jalan lingkar barat maupun selatan.
Dirancang sejak 2016, proyek ini menurut rencana bakal dituntaskan pada 2022 mendatang. Ada beberapa tahap untuk mewujudkan proyek ini.
tahun lalu DPUPR telah melaksanakan Feasibility Study (FS) alias studi kelayakan. Nah, tahun ini, pihaknya beranjak ke pembebasan lahan tahap pertama.
Pagu anggaran yang disiapkan Rp 90 miliar. Sementara tahun 2019, disiapkan anggaran sekitar Rp 700 miliar.
“Total biaya yang kami butuhkan sekitar Rp 4 triliun. Rp 790 juta di antaranya untuk pembebasan lahan,” ujar Kepala DPUPR Kabupaten Badung IB Surya Suamba.
Surya Suamba menargetkan, 2019 adalah akhir pembebasan lahan. Selanjutnya, 2020 diadakan tender design and build.
Setelah itu pembangunan tahap pertama diharapkan rampung 2021 dan tahap kedua 2022. Tak menutup kemungkinan, pembangunan juga usai 2021.
“Jadi, kami tidak pakai DED (Detail Engeneering Design), melainkan langsung ke tender design and build,” imbuhnya.
Berdasar FS, jalan Lingkar Badung Selatan ini terdiri dari 4 segmen dengan sejumlah alternatif jalur. Segmen pertama dari gerbang pintu tol Nusa Dua dengan alternatif 1
berawal dari titik persimpangan antara pintu keluar tol Bali Mandara dengan Jalan Bypass Ngurah Rai , hingga berakhir di Pantai Melasti.
Panjang total alternatif 1 adalah 13,2 km. Alternatif 2 dari titik awal trase menuju ke timur hingga persimpangan Jalan Siligita.
Kemudian ke arah selatan mengikuti jalan utama eksisting hingga mendekati Hilton Bali Resort. Panjang total alternatif 2 adalah 12, 7 km.
Alternatif 3 titik awal trase menuju Selatan hingga melewati ruas jalan Kurusetra, kemudian ke arah timur menuju Jalan Siligita. Panjang total alternatif 3 sepanjang 13,2 km
Segmen 2 alternatif 1 berawal dari Pantai Melasti hingga mendekati Tanjung Mebulu. Alternatif ini berbentuk full jalan layang yang berada di atas laut.
Panjang total alternatif 8,2 km. Alternatif 2 sebagian memanfaatkan tebing dan hanya ke luar tebing (melayang di atas laut) pada lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan, dengan panjang total 9.9 km.
Segmen 3 berawal dari Tanjung Mebulu hingga berakhir di persimpangan Cemongkak. Segmen 3 pada koridor jalan lingkar ini sepenuhnya merupakan jalan eksisting.
Hanya dilakukan optimalisasi pelebaran dan penambahan trotoar pada segmen ini. Panjang segmen ini 7, 8 km.
Terakhir segmen 4 berawal dari Persimpangan Cemongkak, hingga berakhir di depan Ayana. Alternatif 1 mencoba untuk memperoleh trase terpendek pada bagian akhir segmen trase.
Sedangkan alternatif 2 mencoba mencari kontur yang lebih datar pada bagian akhir segmen trase. Total alternatif 1 sepanjang 5.5km, sedangkan alternatif 2 sepanjang 5,6 km.