JIMBARAN– Setelah mangkrak selama lebih dari dua dasawarsa, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) akhirnya diresmikan, Sabtu (22/9) malam.
Peresmian mahakarya seni gagasan Nyoman Nuarta setinggi 121 meter (tertinggi ketiga di dunia di bawah Spring Temple Buddha, Henan, Tiongkok dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar, red)
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara simbolis melalui penandatanganan prasasti dan penekanan sirine.
Peresmian patung GWK disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya,
Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster, Presiden Komisaris PT Garuda Adhimatra Indonesia, Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma, serta Presiden Komisaris Alam Sutera Group Haryanto Tirtohadiguno di Bukit Ungasan, Badung.
“Pada malam hari yang indah ini saya sangat senang bisa hadir bersama Bapak, Ibu, Saudara sekalian. Menyaksikan mahakarya anak bangsa, patung Garuda Wisnu Kencana.
Saya sebut mahakarya karena patung Garuda Wisnu Kencana adalah patung tembaga terbesar di dunia. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah patung tertinggi ketiga
di dunia,” tegas Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014 itu sembari menegaskan GWK lebih tinggi dari Patung Liberty di Amerika Serikat.
Tuntasnya pembangunan GWK, terang Presiden Jokowi, tak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bali, melainkan juga masyarakat Indonesia.
Hal tersebut, imbuhnya membuktikan bahwa sebagai negara besar, Indonesia mewarisi peradaban besar dari masa lalu.
Sebelumnya, Indonesia mencuri perhatian dunia lewat Candi Borobudur dan Prambanan. “Di era kekinian bangsa kita juga bisa berkarya atau berkreasi
membangun sebuah peradaban. Melahirkan mahakarya baru yang membanggakan kita semua dan dikagumi oleh dunia,” pungkas Jokowi.