JIMBARAN – Proyek patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak bisa dilepaskan dari sosok seniman kondang asal Bali Nyoman Nuarta.
Karena itu, secara khusus Presiden Joko Widodo memberikan ucapan kalimat apresiasi kepada Nyoman Nuarta.
“Atas gagasan besar, atas keberaniannya, dan atas ikhtiarnya selama ini. Tentu gagasan besar ini didukung oleh pekerja-pekerja seni yang handal.
Yang bekerja di ketinggian 121 meter untuk melahirkan mahakarya ini,” tegasnya sembari menyebut pihak pemerintah dan swasta juga menopang mimpi besar GWK terwujud.
Jokowi mengajak para seniman dan budayawan untuk terus berkreasi, tidak berhenti berkarya, menciptakan karya seni yang akan memperkaya peradaban bangsa Indonesia.
Peresmian patung GWK menjadi acara puncak yang menandai selesainya pembangunan GWK. Acara yang diselenggarakan pemilik dan pengelola GWK Cultural Park,
PT Alam Sutera Realty Tbk (Alam Sutera), mengangkat tema “Merajut Indonesia Esa” dengan menampilkan pertunjukan kesenian tarian daerah yang dibawakan 300 penari.
Tampil juga Bumi Gamelan Orchestra pimpinan I Wayan Balawan, maestro gitar dan musik etnik asal Bali. Kemeriahan dan kemegahan acara peresmian makin semarak dengan
penampilan Putri Ayu, Duta Cinta, pertunjukan laser dan kembang api serta video mapping yang dikemas dengan tajuk “Kemilau Indonesia” pada malam harinya.
“Saya berharap patung Garuda Wisnu Kencana ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dan menjadi salah satu ikon seni kebanggaan bangsa Indonesia yang memberikan
dampak positif di segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, serta turut memberikan konstribusi dalam meningkatkan sosial-ekonomi
masyarakat Bali pada khususnya,” ujar Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma, Presiden Komisaris PT Garuda Adhimatra Indonesia.
“Kami menyadari pembangunan patung ini bukan hal yang mudah, untuk itu dalam proses pembangunan
patung GWK, Alam Sutera bersinergi dengan Bapak Nyoman Nuarta,
para konsultan dan kontraktor yang memadukan keahlian masing-masing di bidang art, science, dan technology dan akhirnya berbuah manis dengan rampungnya patung GWK,
ikon kebanggaan bangsa Indonesia dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun,” ujar Presiden Komisaris Alam Sutera Group Haryanto Tirtohadiguno.
Alam Sutera akan mengembangkan GWK Cultural Park, kawasan taman budaya yang berdiri di atas lahan
seluas total 60 hektar ini,
selain sebagai destinasi wisata dengan Patung GWK-nya, juga sebagai wadah ekspresi budaya melalui beragam pertunjukan, baik yang digelar di indoor maupun outdoor.
GWK Cultural Park dirancang secara komprehensif dan direncanakan akan dilengkapi berbagai fasilitas pariwisata,
pusat budaya, taman, balai pertemuan, restoran, hotel dan area parkir yang dapat diakses banyak orang pada setiap waktu.
Patung Garuda Wisnu Kencana yang merupakan sebuah ikon budaya bangsa telah selesai. Patung ini menjadi patung terbesar di dunia dan tertinggi ketiga di dunia hingga saat ini.
Keseluruhan Patung GWK menjulang dengan total ketinggaian 121 meter, berdiri di atas sebuah bangunan pedestal setinggi 46 meter.
Dengan bentang sayap mencapai lebar 64 meter, ikon landmark termegah di Bali ini berdiri gagah di puncak bukit Ungasan, di dalam kawasan GWK Cultural Park.
Ke depan, selain dapat dikunjungi untuk kepentingan wisata dan edukasi, bangunan pedestal patung juga dapat dimanfaatkan sebagai venue berbagai penyelenggaraan acara.