27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:52 AM WIB

Sah Jadi Ketua KPU Bali, Ini Tugas Pertama yang Dijalankan Lidartawan

DENPASAR – Lima Komisioner KPU Provinsi Bali Periode 2018-2023 resmi dilantik di Jakarta, Senin (24/9) kemarin. Pasca pelantikan, kelimanya langsung menggelar rapat untuk memilih ketua KPU Bali.

Hasilnya, I Dewa Agung Gede Lidartawan terpilih sebagai Ketua KPU Provinsi Bali untuk lima tahun mendatang, 2018-2023. Lidartawan adalah mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli dua periode.

Dikonfirmasi terpisah, Dewa Agung Gede Lidartawan mengaku terpilih secara aklamasi dalam proses yang cukup alot.

“Teman-teman komisioner mempercayakan saya (jadi Ketua KPU Bali, red) dan menghindari voting. Artinya lembaga yang mengawal proses demokrasi mengedepankan proses demokrasi

yang paling bagus, yaitu musyawarah mufakat. Proses alot memang karena masing-masing komisioner adalah orang terbaik di kabupaten,

layak dan mampu untuk memimpin. Namun akhirnya sama semangatnya untuk tidak voting,” ungkap Lidartawan.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Lidartawan mengaku berkomitmen mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab.

Yang akan dikerjakan pertama adalah melanjutkan tahapan pemilu, yaitu pileg dan pilpres. Selain itu, mulai melakukan fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) calon anggota KPU Kabupaten/Kota di Bali, selain Klungkung.

“Hasil Fit and proper test akan kami serahkan ke KPU Pusat untuk mengesahkan. Besok (hari ini, red) kami mulai berkantor,” pungkas Lidartawan. 

DENPASAR – Lima Komisioner KPU Provinsi Bali Periode 2018-2023 resmi dilantik di Jakarta, Senin (24/9) kemarin. Pasca pelantikan, kelimanya langsung menggelar rapat untuk memilih ketua KPU Bali.

Hasilnya, I Dewa Agung Gede Lidartawan terpilih sebagai Ketua KPU Provinsi Bali untuk lima tahun mendatang, 2018-2023. Lidartawan adalah mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli dua periode.

Dikonfirmasi terpisah, Dewa Agung Gede Lidartawan mengaku terpilih secara aklamasi dalam proses yang cukup alot.

“Teman-teman komisioner mempercayakan saya (jadi Ketua KPU Bali, red) dan menghindari voting. Artinya lembaga yang mengawal proses demokrasi mengedepankan proses demokrasi

yang paling bagus, yaitu musyawarah mufakat. Proses alot memang karena masing-masing komisioner adalah orang terbaik di kabupaten,

layak dan mampu untuk memimpin. Namun akhirnya sama semangatnya untuk tidak voting,” ungkap Lidartawan.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Lidartawan mengaku berkomitmen mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab.

Yang akan dikerjakan pertama adalah melanjutkan tahapan pemilu, yaitu pileg dan pilpres. Selain itu, mulai melakukan fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) calon anggota KPU Kabupaten/Kota di Bali, selain Klungkung.

“Hasil Fit and proper test akan kami serahkan ke KPU Pusat untuk mengesahkan. Besok (hari ini, red) kami mulai berkantor,” pungkas Lidartawan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/