25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:51 AM WIB

Dikenal Polos, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

DENPASAR- Kasus penusukan tukang parkir Kantor TIKI Cabang Denpasar Jalan Kapten Regug No: 1, Rabu (26/9) siang menyisikan luka mendalam bagi keluarga korban.

Tewasnya korban Ketut Pasek Mas, 46, ditangan Wayan Siki, 65 itu benar-benar membuat keluarga korban terpukul.

Salah satunya Wayan Suarta.

Ditemui di Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, pria yang tak lain kakak kandung korban, ini mengaku sangat sedih atas kematian adiknya yang sangat mendadak.

“Kami terakhir kali bertemu adik (korban Ketut pasek Mas) Mei lalu, tepatnya saat hari raya Galungan di kampung,”ujar pria asal Banjar Dinas Kawan Petemon, Seririt Singaraja.

Menurut Suarta, sebagai anak ketujuh dari delapan saudara, korban dikenal sangat baik dan polos. “Dia tidak mungkin macam-macam apalagi bikin masalah,” ujar Suarta yakin.

Korban lanjut Suarta sudah memiliki seorang anak perempuan dengan status istri pisah ranjang.

Sedangkan atas tewasnya korban, Suarta berharap agar pelaku menadapatkan hukuman setimpal.

“Saya berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Karena pelaku melakukannya dengan sengaja. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

 

Sementara itu, hingga sore kemarin, sejumlah keluarga korban juga sudah mulai tampak memadati pelataran kamar jenazah RSUP Sanglah.

“Kami masih berembuk dengan keluarga dan menunggu keputusan polisi.

Sementara ini jenazah masih dititip di sini (RSUP Sanglah),”tukas Suarta.

 

 

DENPASAR- Kasus penusukan tukang parkir Kantor TIKI Cabang Denpasar Jalan Kapten Regug No: 1, Rabu (26/9) siang menyisikan luka mendalam bagi keluarga korban.

Tewasnya korban Ketut Pasek Mas, 46, ditangan Wayan Siki, 65 itu benar-benar membuat keluarga korban terpukul.

Salah satunya Wayan Suarta.

Ditemui di Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, pria yang tak lain kakak kandung korban, ini mengaku sangat sedih atas kematian adiknya yang sangat mendadak.

“Kami terakhir kali bertemu adik (korban Ketut pasek Mas) Mei lalu, tepatnya saat hari raya Galungan di kampung,”ujar pria asal Banjar Dinas Kawan Petemon, Seririt Singaraja.

Menurut Suarta, sebagai anak ketujuh dari delapan saudara, korban dikenal sangat baik dan polos. “Dia tidak mungkin macam-macam apalagi bikin masalah,” ujar Suarta yakin.

Korban lanjut Suarta sudah memiliki seorang anak perempuan dengan status istri pisah ranjang.

Sedangkan atas tewasnya korban, Suarta berharap agar pelaku menadapatkan hukuman setimpal.

“Saya berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Karena pelaku melakukannya dengan sengaja. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

 

Sementara itu, hingga sore kemarin, sejumlah keluarga korban juga sudah mulai tampak memadati pelataran kamar jenazah RSUP Sanglah.

“Kami masih berembuk dengan keluarga dan menunggu keputusan polisi.

Sementara ini jenazah masih dititip di sini (RSUP Sanglah),”tukas Suarta.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/