28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:43 PM WIB

Diblejeti Korban CPNS, Eks Dewan Klungkung Janji Bongkar Habis-habisan

SEMARAPURA – Mantan anggota DPRD Klungkung I Wayan Kicen Adnyana, tampaknya, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya menipu calon CPNS.

Betapa tidak, dalam sidang di PN Semarapura kemarin, para saksi korban memblejeti ulah Kicen menipu mereka yang kebelet menjadi PNS Klungkung.

Ditemui di luar persidangan, Kicen mengungkapkan akan bongkar-bongkaran atas kasus tersebut. Sebab menurutnya, dia juga korban dalam kasus ini.

“Ini kasusnya orang banyak. Uang yang dikirimkan ke saya, itu hanya transit saja. Uangnya sudah saya kirimkan ke orang

yang mengaku bekerja di BKN sebanyak lima kali transaksi dengan total nominal sekitar Rp 2,6 miliar lebih,” bebernya.

Uang tersebut dipungutnya dari 27 orang yang ingin menjadi PNS. Namun uang sudah dikirim semua, 27 orang ini belum juga menjadi PNS.

Sehingga oleh orang-orang ini, pihaknya diminta untuk mengembalikan uang tersebut. Dengan menjual harta kekayaan yang dia miliki, hanya sebagian saja yang bisa dikembalikan.

“Ada beberapa yang sudah saya lunaskan. Harta warisan dan hasil kerja saya sudah habis. Saya sudah dua kali ditipu seperti ini,” ungkap mantan politisi Partai Gerindra ini.

Karena merasa sebagai korban juga dalam kasus ini, pihaknya mengaku sudah melaporkan pihak pusat tersebut ke Polda Bali.

Terkait laporannya itu, pihaknya sudah diperiksa sebanyak tiga kali. “Minggu lalu saya dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di dalam rutan.

Katanya sebagai data tambahan untuk memanggil orang-orang pusat yang saya laporkan itu,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Mantan anggota DPRD Klungkung I Wayan Kicen Adnyana, tampaknya, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya menipu calon CPNS.

Betapa tidak, dalam sidang di PN Semarapura kemarin, para saksi korban memblejeti ulah Kicen menipu mereka yang kebelet menjadi PNS Klungkung.

Ditemui di luar persidangan, Kicen mengungkapkan akan bongkar-bongkaran atas kasus tersebut. Sebab menurutnya, dia juga korban dalam kasus ini.

“Ini kasusnya orang banyak. Uang yang dikirimkan ke saya, itu hanya transit saja. Uangnya sudah saya kirimkan ke orang

yang mengaku bekerja di BKN sebanyak lima kali transaksi dengan total nominal sekitar Rp 2,6 miliar lebih,” bebernya.

Uang tersebut dipungutnya dari 27 orang yang ingin menjadi PNS. Namun uang sudah dikirim semua, 27 orang ini belum juga menjadi PNS.

Sehingga oleh orang-orang ini, pihaknya diminta untuk mengembalikan uang tersebut. Dengan menjual harta kekayaan yang dia miliki, hanya sebagian saja yang bisa dikembalikan.

“Ada beberapa yang sudah saya lunaskan. Harta warisan dan hasil kerja saya sudah habis. Saya sudah dua kali ditipu seperti ini,” ungkap mantan politisi Partai Gerindra ini.

Karena merasa sebagai korban juga dalam kasus ini, pihaknya mengaku sudah melaporkan pihak pusat tersebut ke Polda Bali.

Terkait laporannya itu, pihaknya sudah diperiksa sebanyak tiga kali. “Minggu lalu saya dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di dalam rutan.

Katanya sebagai data tambahan untuk memanggil orang-orang pusat yang saya laporkan itu,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/