DENPASAR – Ketua DPW PKS Bali Hilmun Bali akhirnya bersuara pascamundurnya sejumlah kader dan pengurus DPW serta DPD PKS se-Bali beberapa hari lalu.
“Silakan, itu pilihan. Saya memahami. Yang jelas pergantian, pengangkatan dan pelantikan domainnya bukan saya. Yang domainnya lebih berhak menjelaskan DPP,” ucap Hilmun Nabi kemarin.
Sebagaimana diberitakan, para kader PKS se-Bali mundur pasca DPP PKS menunjuk Hilmun Nabi sebagai Ketua DPW PKS Bali.
Keputusan ini membuat pengurus dan anggota DPW PKS Bali di bawah kepemimpinan H. Mujiono ramai-ramai mengundurkan diri, disusul langsung oleh DPD kabupaten/ kota yang lain.
Menurut Hilmun, pergantian pengurus adalah hal yang wajar terjadi di sebuah organisasi. Hilmun juga mengatakan, hingga saat ini belum menerima surat pernyataan pengunduran diri yang resmi.
“Saat ini saya belum dapat menyikapi apa-apa. Karena belum menerima pernyataan sikap secara resmi. Saya sudah mendengar dan melihat perihal pengunduran diri itu.
Tapi, secara organisatoris belum legal karena belum memegang suratnya. Kalau masih wacana belum bisa disikapi,” terang anggota DPRD Kota Denpasar ini.
Hilmun mengaku sudah memprediksi sebelumnya, akan ada reaksi seperti ini. Namun, lagi-lagi dia pun mengatakan tak bisa berbuat apa.
Saat ditanya perjalanan PKS Bali ke depan, Hilmun menjawab akan menyiapkan langkah strategis, terutama dalam pemilu 2019. Baik pemilihan legislatif maupun presiden.
Kendati demikian, dia akan tetap membuka pintu sebesar-besarnya bagi kader-kader yang mengundurkan diri untuk bergabung menyukseskan pemilu.
“Ini namanya dinamika setiap organisasi. Saya tetap menghormati para senior. Saya tidak mau berpolemik. Saya hanya menerima instruksi selaku kader. Karena (pergantian ketua) itu domain DPP,” imbuhnya lagi.