SEMARAPURA – Maut kadang begitu dekat dengan kehidupan manusia. Itu juga yang dirasakan lima atlet gateball Klungkung
yang tengah berada di Palu, Sulawesi Tengah, untuk mengikuti kejuaraan gateball dalam rangka Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018.
Mereka adalah Made Krisna Agustara, Putu Ryan Suryawan, Yande Nova Bhayuda, Gede Mertayasa, Kadek Agus Satrya Pradana.
Namun, beruntung mereka selamat dalam bencana alam itu. Hanya saja, kelimanya sempat kesulitan untuk berkomunikasi dengan keluarga pascagempa.
Pihak keluarga bahkan Ketua KONI Klungkung I Wayan Subamia dibuat tidak tenang atas kondisi para atlet ini.
“Hanya XL yang bisa dihubungi setelah gempa dan itu hanya saat malam hari. Jadi, ketika bisa berkomunikasi via telepon, kami terus memberi kabar.
Kami baik-baik saja tanpa luka. Meski sempat kelaparan,” ujar Made Krisna Agustara, atlet gateball Klungkung kepada Jawa Pos Radar Bali.
Ketua KONI Klungkung I Wayan Subamia yang dihubungi terpisah mengaku sangat bersyukur mendengar atlet-atletnya baik-baik saja.
Menurutnya, saat mendengar peristiwa itu terjadi, pihaknya sangat khawatir sehingga terus berupaya menghubungi para atlet via telepon. Namun ternyata tidak bisa terhubung.
“Setelah terus mencoba, kami berhasil menghubungi salah satu atlet dan kami sangat bersyukur kelimanya selamat dari musibah itu.
Saya support dan berikan nasihat agar mereka tidak sedih dan terus mengupayakan kepulangan mereka,” kata Subamia
Selain itu, pihak KONI Klungkung juga sudah mendatangi kediaman para atlet untuk menginformasikan kepada para orang tua atlet bahwa anak mereka dalam keadaan baik di Palu dan tengah diupayakan untuk pulang ke Klungkung.
“Saya menghubungi pihak SAR setempat, serta TNI untuk kelima Atlet Klungkung terangkut keluar Palu. Astungkara, akhirnya sore ini informasi terakhir, kelimanya sudah berada di Makassar untuk kembali menuju Bali,” tandasnya.