29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:51 AM WIB

Sepuluh Atlet Kriket Bali Sepakat “Bedol Desa” ke Papua

DENPASAR-Sepuluh atlet kriket didampingi keluarga bersama pengurus KONI Bali, Rabu (3/10) akhirnya menggelar pertemuan.

Pertemuan antara atlet dan pengurus KONI Bali, membahas polemik di Kejurnas Kriket di Lapangan Kriket Jimbaran, beberapa waktu lalu.

Hasil pertemuan, akhirnya memastikan jika 10 atlet yang sebelumnya membela Provinsi Papua saat Kejurnas Kriket di Jimbaran mundur sebagai atlet kriket Bali

Seperti dibenarnakan Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi.

Dikonfirmasi usai memimpin pertemuan, Suwandi yang tampak sangat geram dan  tidak kecewa dengan sikap 10 natlet kriket, akhirnya melepas para atlet mundur sebagai atlet KONI Bali.

“Sekarang terserah mereka. Mereka kan sudah menyatakan itu (mundur). Kami ikuti permainan mereka saja. Mereka sudah menyatakan mundur sebagai atlet Bali dan mereka beralasan karena sudah mendapat pekerjaan di Papua. Mereka mengaku sudah diterima kerja di sana,” terang Suwandi.

Lebih lanjut, Suwandi dengan nada terheran juga mempertanyakan alasan para atlet yang sangat kompak.

 “Kok bisa bedol desa seperti ini? Kenapa semuanya atlet kriket di Tim Kriket PON Bali? Apakah kami mencoba untuk dibohongi?,” terangnya dengan geram.

Baginya, mereka semua yang hengkang ke Papua tidak bisa berbalas budi untuk masyarakat Bali.

“Selama ini, Rp 2,5 miliar kami berikan dana pembinaan untuk kriket.

Sekarang seenaknya mau ditinggal dengan cara yang tidak bagus. Mereka tidak pernah minta izin memperkuat Papua di Kejurnas,” terangnya.

Disisi lain, salah seorang atlet kriket I Kadek Gamantika yang diwawancarai kemarin tidak banyak berkomentar.

Ketika ditanya mengenai hasil pertemuan kemarin, dia mengaku tidak ada hasil yang didapatkan. “Tidak ada hasil,” terangnya singkat.

Selain itu, ketika ditanya mengenai kebenaran perpindahan mereka ke Papua, dia juga enggan untuk menjawab. 

DENPASAR-Sepuluh atlet kriket didampingi keluarga bersama pengurus KONI Bali, Rabu (3/10) akhirnya menggelar pertemuan.

Pertemuan antara atlet dan pengurus KONI Bali, membahas polemik di Kejurnas Kriket di Lapangan Kriket Jimbaran, beberapa waktu lalu.

Hasil pertemuan, akhirnya memastikan jika 10 atlet yang sebelumnya membela Provinsi Papua saat Kejurnas Kriket di Jimbaran mundur sebagai atlet kriket Bali

Seperti dibenarnakan Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi.

Dikonfirmasi usai memimpin pertemuan, Suwandi yang tampak sangat geram dan  tidak kecewa dengan sikap 10 natlet kriket, akhirnya melepas para atlet mundur sebagai atlet KONI Bali.

“Sekarang terserah mereka. Mereka kan sudah menyatakan itu (mundur). Kami ikuti permainan mereka saja. Mereka sudah menyatakan mundur sebagai atlet Bali dan mereka beralasan karena sudah mendapat pekerjaan di Papua. Mereka mengaku sudah diterima kerja di sana,” terang Suwandi.

Lebih lanjut, Suwandi dengan nada terheran juga mempertanyakan alasan para atlet yang sangat kompak.

 “Kok bisa bedol desa seperti ini? Kenapa semuanya atlet kriket di Tim Kriket PON Bali? Apakah kami mencoba untuk dibohongi?,” terangnya dengan geram.

Baginya, mereka semua yang hengkang ke Papua tidak bisa berbalas budi untuk masyarakat Bali.

“Selama ini, Rp 2,5 miliar kami berikan dana pembinaan untuk kriket.

Sekarang seenaknya mau ditinggal dengan cara yang tidak bagus. Mereka tidak pernah minta izin memperkuat Papua di Kejurnas,” terangnya.

Disisi lain, salah seorang atlet kriket I Kadek Gamantika yang diwawancarai kemarin tidak banyak berkomentar.

Ketika ditanya mengenai hasil pertemuan kemarin, dia mengaku tidak ada hasil yang didapatkan. “Tidak ada hasil,” terangnya singkat.

Selain itu, ketika ditanya mengenai kebenaran perpindahan mereka ke Papua, dia juga enggan untuk menjawab. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/