DENPASAR – Bagi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, Sriwijaya FC tetaplah lawan yang berbahaya meski peta kekuatan mereka ketika putaran pertama dan putaran kedua cukup timpang.
Tetapi pelatih yang juga sempat menukangi SFC saat ISC A 2016 ini tetap mewaspadai kekuatan skuad asuhan Subangkit ini. Apalagi laga tandang dan kandang atmosfernya berbeda.
“SFC berbeda. Kita semua melihat bahwa mereka tidak seperti yang dibicarakan. Atmosfer pertandingan di laga tandang atau kandang tentu berbeda.
Jelas laga kandang, tuan rumah akan lebih kuat. Ini yang membuat kami tidak boleh lengah dan harus konsentrasi 90 menit,” kata Widodo.
Kunci utama yang dibenahi oleh pelatih yang berdomisili di Gresik, Jawa Timur ini adalah zona pertahanan.
Baginya, tidak mungkin menerapkan strategi menyerang total jika berlaga di kandang lawan. Apalagi dia tahu bagaimana sakitnya saat kalah menyakitkan dari SFC dengan skor 3-4 di putaran pertama.
Suporter juga kala itu geram dengan permainan Bali United yang tidak ada semnagat juangnya. Dua pemain naturalisasi dari SFC yang menurut Widodo harus diwaspadai.
Mereka adalah Esteban Viscarra dan Beto Goncalves. “Mereka menyerang cukup bagus. Kami tidak boleh remehkan mereka meskipun berbeda materi pemainnya.
Mereka bermain 11 pemain. Justru motivasi mereka bisa tinggi karena menurunkan pemain muda,” tuturnya.