32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:24 PM WIB

OMG! Ditemukan Tewas Bersimpuh, Kantongi Amlop Berisi Uang Rp 6 Juta

TABANAN – Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri (ulah pati) jelas dilarang oleh agama apapun. Tapi, ada saja yang nekat dengan dalih yang kadang tidak masuk akal.

Nah, kejadian mengenaskan itu kembali terjadi kemarin. I Made Ngembin, 84, seorang petani asal Banjar Dinas Pancoran Kelod, Desa Mundeh, Kecamatan Selemadeg Barat, ditemukan mengakhiri hidup dengan gantung diri di kebun kopi.

Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Wayan Suastika menyatakan, kasus gantung diri itu di ketahui pertama kali oleh I Nyoman Tirka, 66, Kamis (4/10) sekitar pukul pukul 05.00 pagi.

Tirka saat itu sedang tidur di rumahnya kemudian dibangunkan oleh mertuanya. Tirka lalu mencari keberadaan orang tuanya disekitar rumah dan kebun miliknya.

Namun tidak ketemu. Tirka curiga dan merasa jangal, karena di kamar orang tuanya masih ada pakaian dan sejumlah uang. Kemungkinan orang tuanya hilang tidak jauh dari rumah.

“Proses pencarian pun dilanjutkan sekitar pukul 05.30 barulah orang tuanya ditemukan kebun kopi dalam keadaan meninggal dunia.

Korban gantung diri di pohon kopi setinggi kurang lebih 2 meter dengan menggunakan tali plastik warna biru,” terangnya.

Saat ditemukan tubuh korban dalam posisi bersimpuh, kaki menyentuh tanah mengunakan sandal jepit warna hitam merk ando.

Kemudian menggunakan baju berkerah lengan pendek  warna biru, celana pendek warna coklat dan di saku celana samping kiri ditemukan amplop yang berisi uang kurang lebih Rp. 6 juta.

“Melaihat kejadian itu Tirka yang panik, langsung melaporkan ke polisi dan meminta bantuan kepada warga sekitar rumahnya,” kata Kapolsek Selemadeg Barat.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan luar bersama petugas medis yang pihaknya lakukan. Dinyatakan I Made Ngembin murni meninggal karena gantung diri.  

 “Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, benturan benda tumpul pada tubuh korban. Diperkirakan korban meninggal dunia lebih dari dua jam,” katanya.

TABANAN – Mengakhiri hidup dengan cara gantung diri (ulah pati) jelas dilarang oleh agama apapun. Tapi, ada saja yang nekat dengan dalih yang kadang tidak masuk akal.

Nah, kejadian mengenaskan itu kembali terjadi kemarin. I Made Ngembin, 84, seorang petani asal Banjar Dinas Pancoran Kelod, Desa Mundeh, Kecamatan Selemadeg Barat, ditemukan mengakhiri hidup dengan gantung diri di kebun kopi.

Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Wayan Suastika menyatakan, kasus gantung diri itu di ketahui pertama kali oleh I Nyoman Tirka, 66, Kamis (4/10) sekitar pukul pukul 05.00 pagi.

Tirka saat itu sedang tidur di rumahnya kemudian dibangunkan oleh mertuanya. Tirka lalu mencari keberadaan orang tuanya disekitar rumah dan kebun miliknya.

Namun tidak ketemu. Tirka curiga dan merasa jangal, karena di kamar orang tuanya masih ada pakaian dan sejumlah uang. Kemungkinan orang tuanya hilang tidak jauh dari rumah.

“Proses pencarian pun dilanjutkan sekitar pukul 05.30 barulah orang tuanya ditemukan kebun kopi dalam keadaan meninggal dunia.

Korban gantung diri di pohon kopi setinggi kurang lebih 2 meter dengan menggunakan tali plastik warna biru,” terangnya.

Saat ditemukan tubuh korban dalam posisi bersimpuh, kaki menyentuh tanah mengunakan sandal jepit warna hitam merk ando.

Kemudian menggunakan baju berkerah lengan pendek  warna biru, celana pendek warna coklat dan di saku celana samping kiri ditemukan amplop yang berisi uang kurang lebih Rp. 6 juta.

“Melaihat kejadian itu Tirka yang panik, langsung melaporkan ke polisi dan meminta bantuan kepada warga sekitar rumahnya,” kata Kapolsek Selemadeg Barat.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan luar bersama petugas medis yang pihaknya lakukan. Dinyatakan I Made Ngembin murni meninggal karena gantung diri.  

 “Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, benturan benda tumpul pada tubuh korban. Diperkirakan korban meninggal dunia lebih dari dua jam,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/