33.4 C
Jakarta
20 November 2024, 15:09 PM WIB

Demo Tolak Paham Radikal, Ajak Masyarakat Jaga Bali

DENPASAR – Puluhan elemen masyarakat yang tergabung dalam Semeton Bali, menggelar aksi damai di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar Selasa kemarin (9/10) sekitar pukul 11.00.

 

Aksi damai yang dilakukan puluhan elemen, itu yakni untuk menolak tumbuhnya khilafah dan paham radikalisme di Bali.

 

Setidaknya, ada sekitar 80 orang datang dan berorasi memegang spanduk berukuran jumbo yang bertuliskan

“Dengan Tegas Menolak Gerakan Intoleran. No Intoleran, No Way Khilafah dan Radikalisme”.

Puluhan orang ini menolak tumbuhnya khilafah dan radikalisme di Bali. Sebab dianggap sebagai komunis gaya baru.

Pun dilakukan sosialisasi pengawasan aliran kepercayaan masyarakat (PAKEM) Kota Denpasar.

 

Koordinator kegiatan yang juga sebagai Ketua Pecalang Bali, I Made Mudra didampingi Haji Mustofa Al Amin sebagai tokoh muslim Bali menyatakan, Semeton Bali ini datang dari berbagai desa adat, kelompok agama, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan dengan melepaskan atribut tersebut untuk bersatu menjaga Bali.

 

“Kami ingin mengawasi, dan menolak masukknya paham khilafah ke Pulau Dewata,”tegasnya.

 

Selain itu, pihaknya berharap agar di Bali khususnya di Denpasar tidak lahir komunis gaya baru. Oleh kerena itu diadakan deklarasi damai tersebut.

 

Pihaknya berkomitmen agar Bali ini tetap aman, dan tidak terpengaruh dengan suatu apapun.

 

“Kami pilih di sini menggelar aksi mengingat sebagai center pusat Kota Denpasar.

Sebab kelompok penganut paham khilafah masih bergerak dari rumah ke rumah, dari tempat ke tempat, dari orang ke orang secara terselubung dengan menggunakan atribut keagamaan,” bebernya.

 

Terakhir, bukan hanya menolak lahirnya paham radikal, mereka juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga Bali sebagai barometernya pariwisata dunia agar tetap aman dan damai.

 

Sebab penganut paham khilafah seolah-olah mereka merupakan kelompok sebuah agama yang sesungguhnya mereka adalah kelompok orang yang menyesatkan, beraliran paham khilafah atau komunis gaya baru.

 

 

DENPASAR – Puluhan elemen masyarakat yang tergabung dalam Semeton Bali, menggelar aksi damai di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar Selasa kemarin (9/10) sekitar pukul 11.00.

 

Aksi damai yang dilakukan puluhan elemen, itu yakni untuk menolak tumbuhnya khilafah dan paham radikalisme di Bali.

 

Setidaknya, ada sekitar 80 orang datang dan berorasi memegang spanduk berukuran jumbo yang bertuliskan

“Dengan Tegas Menolak Gerakan Intoleran. No Intoleran, No Way Khilafah dan Radikalisme”.

Puluhan orang ini menolak tumbuhnya khilafah dan radikalisme di Bali. Sebab dianggap sebagai komunis gaya baru.

Pun dilakukan sosialisasi pengawasan aliran kepercayaan masyarakat (PAKEM) Kota Denpasar.

 

Koordinator kegiatan yang juga sebagai Ketua Pecalang Bali, I Made Mudra didampingi Haji Mustofa Al Amin sebagai tokoh muslim Bali menyatakan, Semeton Bali ini datang dari berbagai desa adat, kelompok agama, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan dengan melepaskan atribut tersebut untuk bersatu menjaga Bali.

 

“Kami ingin mengawasi, dan menolak masukknya paham khilafah ke Pulau Dewata,”tegasnya.

 

Selain itu, pihaknya berharap agar di Bali khususnya di Denpasar tidak lahir komunis gaya baru. Oleh kerena itu diadakan deklarasi damai tersebut.

 

Pihaknya berkomitmen agar Bali ini tetap aman, dan tidak terpengaruh dengan suatu apapun.

 

“Kami pilih di sini menggelar aksi mengingat sebagai center pusat Kota Denpasar.

Sebab kelompok penganut paham khilafah masih bergerak dari rumah ke rumah, dari tempat ke tempat, dari orang ke orang secara terselubung dengan menggunakan atribut keagamaan,” bebernya.

 

Terakhir, bukan hanya menolak lahirnya paham radikal, mereka juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga Bali sebagai barometernya pariwisata dunia agar tetap aman dan damai.

 

Sebab penganut paham khilafah seolah-olah mereka merupakan kelompok sebuah agama yang sesungguhnya mereka adalah kelompok orang yang menyesatkan, beraliran paham khilafah atau komunis gaya baru.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/