RadarBali.com – Kasus pencurian dengan pemberatan (curat) kembali terjadi di Jembrana. Kali ini sekolah menengah kejuruan negeri (SMK) 2 Negara yang dibobol maling.
Menurut informasi yang dihimpun, Jumat (25/8) sekitar pukul 05.00 Ni Ketut Suatri,55, petugas kebersihan yang tinggal di mes SMKN 2 seperti biasa menyapu di sekolah yang berlokasi di Desa Baluk, Negara itu.
Saat akan menyapu ruang kepala sekolah, Suatri kaget melihat brankas ditemukan tergeletak di belakang ruang praktek pelayaran kelautan.
Melihat brankas yang sehari-hari tersimpan di ruang kepala sekolah berada sekitar 200 meter dari tempatnya disimpan dan dalam keadaan terbuka, Suatri kemudian memberitahu waker jaga malam I Komang Wiana.
Kejadian itu kemudian disampaikan ke pihak sekolah dan dilaporkan ke polisi. “ Dari laporan itu anggota kemudian ke lokasi untuk melakukan olah TKP,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai.
Menurut AKP Yusak, dari hasil olah TKP, ditemukan salah satu jendela di ruang kepala sekolah tercongkel.
Diduga maling masuk ruang kepala sekolah melalui jendela yang dicongkel tersebut. Setelah berhasil masuk lalu merusak gembok terali pelindung kemudian setelah berhasil menjebol terali kemudian mengambil brankas berisi uang Rp 12 juta kemudian keluar melalui jalan yang sama.
Brankas itu kemudian dibuka di belakang ruang praktek pelayaran dengan cara dicongkel mengunakan linggis.
“Pelaku diduga masuk setelah lebih dulu mencongkel jendela dan membuka teralis jendela, kemudian merusak gembok terali pelindung brangkas dan keluar melalui jalan membawa brankas ke belakang ruang kelas praktek pelayaran. Disanalah pelaku membuka brankas dengan cara mencongkel brankas menggunakan linggis selebar tiga sentimeter dan mengambil uang yang ada di dalamnya sebesar Rp 12 rupiah,” jelasnya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan pencurian di SMKN 2 itu dan meminta keterangan saksi-saksi.