DENPASAR – Demonstran yang tergabung dari berbagai aliansi seperti People Global Conference, Gerak Lawan dan berbagai organisasi
lainnya akhirnya menyudahi demonstrasi mereka di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat Jumat (12/10) dengan damai.
Tidak ada aksi penolakan dan gesekan yang tidak diharapkan. Juru Bicara People Global Conference Helda Khasmy mengatakan,
pihaknya tetap pada komitmen menentang pertemuan tahunan IMF – World Bank yang digelar di Nusa Dua.
Pihaknya akan terus melakukan perlawanan meski beberapa hari ini, dia mengaku bahwa pihaknya sering mendapatkan intervensi dari berbagai pihak untuk menghentikan atau membatalkan aksi.
“Walaupun beberapa hari terakhir kami terus diintervensi, kami terus menentang bahwa IMF-WB tidak berguna bagi rakyat Indonesia dan harus dibubarkan,” tegasnya.
Menurut dia, dengan segala kekayaan alam yang dimiliki, Indonesia sebenarnya bisa membangun ekonominya sendiri secara mandiri, dengan menjalankan reformasi agraria sejati.
Saat ditanya sampai kapan aksi protes ini digelar, Helda Khasmy menuturkan bahwa pihaknya akan terus menggelar aksi sampai IMF-World Bank bubar.
“Kami akan terus demonstrasi bahwa IMF – World Bank menyengsarakan rakyat. Di Bali sendiri program yang dibuat oleh World Bank dibuat pada tahun 70-an
untuk pariwisata yang mengambil dan merampas secara halus dan secara paksa tanah rakyat,” tambahnya.
Maka dari itu, menurut dia, semua program yang diberikan IMF-WB merugikan masyarakat Indonesia dan dunia.