33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:38 PM WIB

Peringati Hari Turunnya Ilmu Pengetahuan, PHDI Minta Krama Cegah Hoax

DENPASAR – Hari Raya Saraswati yang jatuh pada hari Sabtu (13/10) kemarin berdasar penanggalan Bali jatuh pada saniscara umanis wuku watugunung.

Seluruh umat Hindu Bali merayakan hari turunnya ilmu pengetahuan sebagai ucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tampak di Pura Jagatnatha Denpasar dipadatkan oleh pemedek yang sembahyang.

Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara yang hadir dalam perayaan tersebut di Pura Agung Jagatnatha berharap Ida Sang Hyang Aji Saraswati memberikan sinar sucinya kepada semua umat.

Sebab, kemarin hari turunnya ilmu pengetahuan dan diharapkan anak-anak muda tidak putus asa dalam menuntut ilmu.

“Saya berharap di era globalisasi ini anak-anak muda jangan putus untuk menuntut ilmu karena sumber daya manusia sangat dibutuhkan kedepannya,” ucapnya usai sembahyang.

 Sementara itu, ditempat terpisah Ketua PHDI Kota Denpasar I Nyoman Kenak menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan sangat berperan besar dalam kehidupan manusia.

Dengan ilmu, manusia bisa membedakan yang salah dan benar. Sehingga ia mengharapkan di hari raya Saraswati ini masyarakat tidak cepat termakan berita hoax.

“Saraswati kan bukan sekedar perayaan ilmu pengetahuan. Itu wujud bakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Turunnya ilmu pengetahuan itu setiap hari. Tapi di hari Saraswati ini kita merayakan dan bersyukur,” ucap Kenak.

Dengan merayakan hari Saraswati dijadikan untuk introspeksi diri. Dikatakan di zaman milenial masyarakat harus bisa memilah dan memilih.

Maka dari itu, dengan ilmu pengetahuan bisa membedakan yang mana yang benar dan haox.

“Sekarang (kemarin Saraswati) dan besok (hari ini, red) banyupinaruh. Jadikan untuk introspeksi diri. Banyak hoax sekarang, jadi harus bisa memilih dan memilah.

Tanpa pengetahuan itu tak akan bisa mungkin membedakan. Jangan dianggap hari raya Saraswati sebagai harinya para siswa saja. Tapi harinya semua Umat Hindu baik muda maupun tua,” jelasnya.

DENPASAR – Hari Raya Saraswati yang jatuh pada hari Sabtu (13/10) kemarin berdasar penanggalan Bali jatuh pada saniscara umanis wuku watugunung.

Seluruh umat Hindu Bali merayakan hari turunnya ilmu pengetahuan sebagai ucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tampak di Pura Jagatnatha Denpasar dipadatkan oleh pemedek yang sembahyang.

Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara yang hadir dalam perayaan tersebut di Pura Agung Jagatnatha berharap Ida Sang Hyang Aji Saraswati memberikan sinar sucinya kepada semua umat.

Sebab, kemarin hari turunnya ilmu pengetahuan dan diharapkan anak-anak muda tidak putus asa dalam menuntut ilmu.

“Saya berharap di era globalisasi ini anak-anak muda jangan putus untuk menuntut ilmu karena sumber daya manusia sangat dibutuhkan kedepannya,” ucapnya usai sembahyang.

 Sementara itu, ditempat terpisah Ketua PHDI Kota Denpasar I Nyoman Kenak menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan sangat berperan besar dalam kehidupan manusia.

Dengan ilmu, manusia bisa membedakan yang salah dan benar. Sehingga ia mengharapkan di hari raya Saraswati ini masyarakat tidak cepat termakan berita hoax.

“Saraswati kan bukan sekedar perayaan ilmu pengetahuan. Itu wujud bakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Turunnya ilmu pengetahuan itu setiap hari. Tapi di hari Saraswati ini kita merayakan dan bersyukur,” ucap Kenak.

Dengan merayakan hari Saraswati dijadikan untuk introspeksi diri. Dikatakan di zaman milenial masyarakat harus bisa memilah dan memilih.

Maka dari itu, dengan ilmu pengetahuan bisa membedakan yang mana yang benar dan haox.

“Sekarang (kemarin Saraswati) dan besok (hari ini, red) banyupinaruh. Jadikan untuk introspeksi diri. Banyak hoax sekarang, jadi harus bisa memilih dan memilah.

Tanpa pengetahuan itu tak akan bisa mungkin membedakan. Jangan dianggap hari raya Saraswati sebagai harinya para siswa saja. Tapi harinya semua Umat Hindu baik muda maupun tua,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/