24 C
Jakarta
13 September 2024, 7:41 AM WIB

Jelang Duel Malam Ini, RD Puji Kedalaman Skuad Bali United, Bilang…

GIANYAR – Tanpa Ricky Fajrin, Stefano Lilipaly, I Nyoman Sukarja, dan Mahamadou N’Diaye, apakah membuat Serdadu Tritdau kehilangan arah untuk memenangkan pertandingan?

Belum tentu. Karena tim pelatih merasa tidak ada masalah di skuad Serdadu Tridatu meski kehilangan empat pemain itu. Tapi, berbeda dengan kubu Mitra Kukar.

Rahmad Darmawan, arsitek Mitra Kukar sebenarnya sudah mengetahui apa yang harus dilakukan karena saat putaran I ketika menukangi Sriwijaya FC, dia mampu meraih kemenangan dengan skor 3-4.

Tapi Mitra Kukar dan SFC jelas berbeda kekuatannya. Kehilangan beberapa pemain, kedalaman tim Mitra Kukar jauh di bawah Bali United.

 “Kalau kami kehilangan dua pemain inti, dan itu sangat berat. Kalau mereka (Bali United), tanpa dua pemain termasuk Stefano Lilipaly tidak masalah. Kedalaman tim mereka jauh lebih baik dari kami,” ucapnya.

“Bali United sudah mempersiapkan pemain untuk tiga kompetisi sekaligus. Menurut saya sudah tidak ada masalah. Berbeda dengan kami karena kedalaman skuad sangat menentukan.

Saya akui, tidak ada Stefano, Bali United masih memiliki Irfan Bachdim dan Spasojevic. Sekarang bagaimana mereka memberikan masalah kepada kami dan bagaimana kami memecahkan masalah tersebut,” tambahnya.

Lini belakang sama-sama bermasalah. Baik Mitra Kukar ataupun Bali United sama-sama sedikit lemah di menit-menit awal.

Untuk kasus ini, mantan arsitek Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC ini membenarkan hal tersebut.

“Saya pikir kedua tim punya masalah yang sama, tapi berbeda. Sebagai pelatih Mitra Kukar tentu berbeda dengan saat menangani tim lain.

Saya sebagai pelatih, tidak melihat Bali United dalam tanda kutip secara historical belum menang tiga pertandingan.

Itu harus sampaikan betul-betul fokus untuk pertandingan nanti. Apalagi mereka bermain di kandang sendiri dan mereka sulit kalah di kandang sendiri,” bebernya. 

GIANYAR – Tanpa Ricky Fajrin, Stefano Lilipaly, I Nyoman Sukarja, dan Mahamadou N’Diaye, apakah membuat Serdadu Tritdau kehilangan arah untuk memenangkan pertandingan?

Belum tentu. Karena tim pelatih merasa tidak ada masalah di skuad Serdadu Tridatu meski kehilangan empat pemain itu. Tapi, berbeda dengan kubu Mitra Kukar.

Rahmad Darmawan, arsitek Mitra Kukar sebenarnya sudah mengetahui apa yang harus dilakukan karena saat putaran I ketika menukangi Sriwijaya FC, dia mampu meraih kemenangan dengan skor 3-4.

Tapi Mitra Kukar dan SFC jelas berbeda kekuatannya. Kehilangan beberapa pemain, kedalaman tim Mitra Kukar jauh di bawah Bali United.

 “Kalau kami kehilangan dua pemain inti, dan itu sangat berat. Kalau mereka (Bali United), tanpa dua pemain termasuk Stefano Lilipaly tidak masalah. Kedalaman tim mereka jauh lebih baik dari kami,” ucapnya.

“Bali United sudah mempersiapkan pemain untuk tiga kompetisi sekaligus. Menurut saya sudah tidak ada masalah. Berbeda dengan kami karena kedalaman skuad sangat menentukan.

Saya akui, tidak ada Stefano, Bali United masih memiliki Irfan Bachdim dan Spasojevic. Sekarang bagaimana mereka memberikan masalah kepada kami dan bagaimana kami memecahkan masalah tersebut,” tambahnya.

Lini belakang sama-sama bermasalah. Baik Mitra Kukar ataupun Bali United sama-sama sedikit lemah di menit-menit awal.

Untuk kasus ini, mantan arsitek Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC ini membenarkan hal tersebut.

“Saya pikir kedua tim punya masalah yang sama, tapi berbeda. Sebagai pelatih Mitra Kukar tentu berbeda dengan saat menangani tim lain.

Saya sebagai pelatih, tidak melihat Bali United dalam tanda kutip secara historical belum menang tiga pertandingan.

Itu harus sampaikan betul-betul fokus untuk pertandingan nanti. Apalagi mereka bermain di kandang sendiri dan mereka sulit kalah di kandang sendiri,” bebernya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/