DENPASAR- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar menggelar operasi Pangea XI.
Kepala BBOM Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, dikonfirmasi Senin (15/10) menjelaskan, operasi yang digelar secara serempak di seluruh Indonesia, ini bertujuan dikhususkan untuk mengantisipasi dan menekan semakin maraknya peredaran peredaran obat ilegal maupun penyalahgunaan obat khususnya peningkat stamina dan pelangsing di masyarakat.
Lebih lanjut, dari operasi yang digelar di empat kabupaten/kota di Bali, selain menemukan produk terlarang, petugas gabungan BBPOM Denpasar juga menemukan sejumlah produk dengan kandungan narkotika dan psikotropika.
Sedangkan dari hasil operasi, Badung menjadi lokasi yang paling banyak ditemukan, dengan jumlah 2.708 kemasan dari 52 merek.
Selanjutnya peringkat kedua yakni Gianyar, dengan jumlah 961 kemasan dari 15 merek. Sedangkan Denpasar menduduki peringkat tiga dengan jumlah 197 kemasan dari 2 merek yang ditemukan.
Sedangkan di Buleleng tidak ditemukan apa-apa alias nihil.
“Kami memproritaskan obat-obat tertentu yang sering disalahgunakan,” tambah Gusti Ayu Adhi Aryapatni.
Lanjut dia, operasi ini sendiri digelar sesuai dengan Surat Direktur Penyidik Obat dan Makanan, nomor R-PY.09.72.10.18.1489 tanggal 8 Oktober 2018 perihal Operasi Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal yang Diperdagangkan Melalui Online