NEGARA – Jalur tengkorak yang menghubungkan Denpasar – Gilimanuk, tampaknya, harus segera direvitalisasi. Betapa tidak, hampir setiap hari terjadi insiden kecelakaan yang memakan jiwa anak manusia.
Seperti yang terjadi kemarin. Seorang pelajar kelas VIII asal Desa Pohsanten, Mendoyo, Gusti Ayu Putu Suka Dewi, 12, tewas meregang nyawa setelah ditabrak bus antar kota antar provinsi (AKAP) usai pulang dari latihan menari.
Menurut informasi, kejadian tragis bermula ketika korban mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam DK 4558 ZU melaju dari arah utara.
Setibanya di pertigaan, korban Dewi bermaksud belok kanan untuk masuk ke jalan raya jurusan Denpasar-Gilimanuk di kilometer 89 wilayah Desa Pohsanten menuju arah barat.
Namun, saat sepeda motor yang dikendarainya baru melewati garis tengah jalan, tiba-tiba dari arah barat melaju bus Akas jurusan Jember – Denpasar.
Bus bernopol N 7622 US lantas menghantam sepeda motor yang bergerak memotong jalan ke selatan itu.
Bus sempat berusaha mengerem dan menghindar ke kanan, namun pada pojok kiri depan bus yang dikemudikan Muhammad Gufron,41, asal Patrang, Jember, Jawa Timur, itu menabrak bagian tengah sepeda motor di jalur jalan sebelah kiri.
Akibatnya, sepeda motor yang dikendarai korban sempat terseret hingga 25 meter dan Dewi terpental 10 meter dari TKP.
Akibat insiden ini, korban dia tidak sadarkan diri, mengalami cedera kepala berat sehingga keluar darah dari hidung dan mulut serta luka robek pada kepala, pinggang kiri dam lecet kaki kanan.
Korban oleh warga segera dilarikan ke RSU Negara namun akhirnya meninggal dunia. “Sopir bus selamat,” kata Kasatlantas Polres Jembrana AKP Yoga Widoatmoko.
“Tapi, korban meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSU Negara karena mengalami cedera kepala berat,” pungkasnya.