TABANAN – Dewan Tabanan geram dengan penerapan e-parking di sejumlah titik di Tabanan yang dianggap belum memberikan hasil optimal.
Betapa tidak, dari target Rp 3,5 miliar yang ditetapkan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Tabanan hanya terealisasi Rp 2 miliar.
Namun, temuan DPRD Tabanan itu dibantah Kepala Dinas Perhubungan Tabanan Made Agus Harta Wiguna.
Agus Wiguna membantah pernyataan Dewan Tabanan yang menyebutkan pasca melaksanakan program e-parking pendapatannya justru menurun.
“Saya klarifikasi bukan menurun, tapai pendapatan justru meningkat. Namun, saya tak bisa menunjukkan data yang akurat berapa peningkatannya karena saya tidak membawa data,” jawabnya.
Diungkapkan Agus, yang dikatakan menurun itu karena ada pendapatan yang bukan lagi masuk ke retribusi parkir melainkan pendapatan lain-lain yang sah.
Contohnya parkir di DTW Tanah Lot sudah masuk badan pengelola tanah lot dan hasil masuk ke Bakueda Tabanan.
Setelah tiga bulan e-parking berjalan, realisasi pendapatan apakah ada peningkatan di retribusi parkir. “Yang jelas retribusi parkir meningkat. Tapi saya nggak bawa data,” dalihnya kembali.