29.1 C
Jakarta
30 September 2025, 5:18 AM WIB

Rumah Beralas Terpal, Tidur Pun Terpaksa di Dapur Karena Takut Ambruk

Tak ada satupun manusia di dunia yang mau hidup membujang dan miskin.

Tapi pilihan itu tidak bagi Nengah Rengkeg.

Pria yang tinggal di Dusun Geriana Kangin, Duda Utara, Selat, Karangasem harus menerima nasib yang orang lain mungkin tak mampu menjalani

I WAYAN PUTRA, Karangasem

KONDISI memprhatinkan tampak terlihat dari salah satu rumah di Dusun Geriana Kangin.

Rumah bangunan lama dengan ukuran 3,5 meter x 6 meter itu seperti ala kadarnya dibiarkan berdiri.

Bahkan, rumah tanpa cat dan hanya tembok beraci sekedarnya ini juga pernah roboh karena banyak kayu atap yang sudah lapuk.

Di rumah itulah Rengkeg tinggal sendirian.

Pria paruh baya berusia 55 tahun ini tinggal menyendiri di rumah warisan pamannya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Tak ada perabot mewah dan tak ada kamar mandi atau toilet di rumah pria yang kini  hidup sendiri di usia yang tak lagi muda.

Bahkan saat hujan lebat, ia terpaksa tidur di dapur karena atap rumah bocor dan takut ambruk.

Untuk menutup kebocoran atap, pria yang sehari-hari sebagai penyadap tuak aren dan buruh serabutan ini terpaksa memasang terpal.

Bahkan terpal lebar itupun dipasang seadanya menggunakan tali plastic.Tidak jarang, jika ada goyangan gempa atau hujan lebat, atap genteng melorot dan jatuh ke bawah.

Rengkeg benar-benar pasrah. Apalagi dengan tangan kirinya yang tak lagi berfungsi karena mengalami kecelakaan setelah jatuh saat memanjat pohon enao.

Meski begitu, ia tak mau putus asa. Ia tetap berjuang meski hidup sebatang kara dan miskin.”Kanggoin sebisanya, meskipun pelan yang peting bisa niris,”ujarnya.

Sementara melihat kondisi Rengkeg yang memprihatinkan, rencananya pihak Kodim Karangasem akan memberikan bantuan jamban.

“Sesuai rencana pengerjaan jamban akan langsung dikerjakan oleh personel TNI dari Kodim Karangasem,”terang Babinsa Duda Utara, Nengah Gerudug.

Bantuan jamban ini, lanjut Gerudug diberikan karena yang bersangkutan belum memiliki jamban.

Sementara jamban sangat di butuhkan untuk menjaga kebersihan. Sedangkan air bersih ada dari sumur bor.

Sementara itu Rengkeg sendiri berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan untuk merehab rumah tersebut.

Kerusakan terjadi hanya bagian atap dan juga atasnya. Sementara bagian tembok masih cukup bagus.

Kepala wilayah Geriana Kangin I Wayan Wjaya sendiri mengaku masih berupaya memperjaungkan agar warganya bisa mendapat bantuan bedah rumah atau rehab rumah.

“Kami masih upayakan mudah-mudahan bisa ada yang memberikan bantuan rehab rumah,” ujarnya.

 

Tak ada satupun manusia di dunia yang mau hidup membujang dan miskin.

Tapi pilihan itu tidak bagi Nengah Rengkeg.

Pria yang tinggal di Dusun Geriana Kangin, Duda Utara, Selat, Karangasem harus menerima nasib yang orang lain mungkin tak mampu menjalani

I WAYAN PUTRA, Karangasem

KONDISI memprhatinkan tampak terlihat dari salah satu rumah di Dusun Geriana Kangin.

Rumah bangunan lama dengan ukuran 3,5 meter x 6 meter itu seperti ala kadarnya dibiarkan berdiri.

Bahkan, rumah tanpa cat dan hanya tembok beraci sekedarnya ini juga pernah roboh karena banyak kayu atap yang sudah lapuk.

Di rumah itulah Rengkeg tinggal sendirian.

Pria paruh baya berusia 55 tahun ini tinggal menyendiri di rumah warisan pamannya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Tak ada perabot mewah dan tak ada kamar mandi atau toilet di rumah pria yang kini  hidup sendiri di usia yang tak lagi muda.

Bahkan saat hujan lebat, ia terpaksa tidur di dapur karena atap rumah bocor dan takut ambruk.

Untuk menutup kebocoran atap, pria yang sehari-hari sebagai penyadap tuak aren dan buruh serabutan ini terpaksa memasang terpal.

Bahkan terpal lebar itupun dipasang seadanya menggunakan tali plastic.Tidak jarang, jika ada goyangan gempa atau hujan lebat, atap genteng melorot dan jatuh ke bawah.

Rengkeg benar-benar pasrah. Apalagi dengan tangan kirinya yang tak lagi berfungsi karena mengalami kecelakaan setelah jatuh saat memanjat pohon enao.

Meski begitu, ia tak mau putus asa. Ia tetap berjuang meski hidup sebatang kara dan miskin.”Kanggoin sebisanya, meskipun pelan yang peting bisa niris,”ujarnya.

Sementara melihat kondisi Rengkeg yang memprihatinkan, rencananya pihak Kodim Karangasem akan memberikan bantuan jamban.

“Sesuai rencana pengerjaan jamban akan langsung dikerjakan oleh personel TNI dari Kodim Karangasem,”terang Babinsa Duda Utara, Nengah Gerudug.

Bantuan jamban ini, lanjut Gerudug diberikan karena yang bersangkutan belum memiliki jamban.

Sementara jamban sangat di butuhkan untuk menjaga kebersihan. Sedangkan air bersih ada dari sumur bor.

Sementara itu Rengkeg sendiri berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan untuk merehab rumah tersebut.

Kerusakan terjadi hanya bagian atap dan juga atasnya. Sementara bagian tembok masih cukup bagus.

Kepala wilayah Geriana Kangin I Wayan Wjaya sendiri mengaku masih berupaya memperjaungkan agar warganya bisa mendapat bantuan bedah rumah atau rehab rumah.

“Kami masih upayakan mudah-mudahan bisa ada yang memberikan bantuan rehab rumah,” ujarnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/