Sebagai gambaran, di Kelurahan Tegal Cangkring sebanyak 30 KK dan Desa Penyaringan 17 KK. “Sekitar 20 KK tersebar di sejumlah lokasi yang rusak berat pada saat banjir bandang dan memang berada di kawasan rawan,” ujar Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana I Wayan Sudiarta
Hujan yang mengguyur wilayah Jembrana yang puncaknya terjadi pada tanggal 16 Oktober 2022 lalu mengakibatkan 4 Kecamatan di Kabupaten Jembrana (Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Negara dan Melaya) terdampak banjir. Dan wilayah sekitar Sungai Biluk Poh, Mendoyo menjadi daerah dengan dampak paling parah.
Banjir susulan di sungai Bilukpoh, Senin (24/10) petang, dinilai tidak mempengaruhi struktur fisik jembatan Bilukpoh Jalan Denpasar - Gilimanuk, Kecamatan Mendoyo. Jembatan secara kasat mata masih aman, tetapi perlu pengujian secara mendetail.
Debit air di sungai Bilukpoh kembali naik lagi pada Senin kemarin (24/10). Pun tidak sampai melebihi jembatan dan membawa material kayu. Namun naiknya air karena hujan di hulu sungai ini membuat warga panik, khawatir terjadi banjir bandang susulan seperti yang terjadi pada Senin (17/10) pekan lalu.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba terharu atas perhatian Atlas Beach Fest, yang datang membawa bantuan untuk meringankan beban pemkab dalam mengatasi dampak banjir yang melanda warganya di puluhan desa setempat.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bali bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar menyalurkan bantuan sosial ke dua titik lokasi yang terdampak bencana alam di Jembrana, Minggu 23 Oktober 2022. Diharapkan, bansos tersebut tepat sasaran dan bisa berguna bagi masyarakat terdampak.