Maraknya aksi jambret yang terjadi di kawasan Legian dan Kuta beberapa waktu belakangan membuat warga geram. Sebelumnya, sejumlah warga membubarkan ojek liar yang nongkrong tak jelas di sepanjang Jalan Kuta dan Legian. Karena sebagian dari mereka disinyalir sebagai pelaku jambret.Â
Terkait aksi sweeping tersebut, Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista, angkat bicara. Menurutnya belakangan memang jumlah wisatawan ke Kuta meningkat. Melihat peningkatan itu, sejumlah pelaku kejahatan ingin memanfaatkannya.Â
Dua dari lima pelaku jambret spesialis wisatawan mancanegara yang berhasil ditangkap polisi ternyata punya cacatan hitam di kepolisian. Dua nama itu masing-masing I Ketut Ririg, 30, dan I Wayan Gondol, 26.
Kelima pelaku jambret itu masing-masing I Gede Eka Jaya, 32, I Ketut Ririg, 30, I Wayan Jangkep, 25, I Komang Budiasih, 25, serta I Wayan Gondol, 26. Mereka sama-sama berasal dari Kecamatan Kubu, Karangasem.
Polresta Denpasar dan Polsek Kuta berhasil mengungkap kasus jambret yang meresahkan wisatawan asing di Kuta, Badung. Lima pelaku jambret yang ditangkap semuanya berasal dari kabupaten Karangasem.
Keamanan di wilayah Kuta kini diperketat setelah seringnya terjadi tindakan kriminalitas, seperti penjambretan. Sebelumnya diektahui, seorang wisatawan asing viral di media sosial karena menjadi korban penjambretan/begal handphone miliknya.
Wilayah Hukum (Wilkum) Polsek Denpasar Timur sudah tidak aman lagi. Buktinya, seorang mahasiswi bernama Desak komang Swardani, 27, menjadi korban Tindak Pidana Pencurian dan kekerasan (Curas). Kejadian berlangsung di pinggir Jalan Waribang, Denpasar Timur.
Aksi jambret belum reda. Setelah terjadi di Desa Musi, peristiwa jambret terjadi di wilayah Desa Titab, Kecamatan Busungbiu. Diduga aksi penjambretan itu dilakukan orang yang sama.