Sopir yang melintasi Jalan Raya Singaraja-Denpasar,  sebagai jalur alternatif menuju Denpasar, mengeluhkan kondisi jalan yang ekstrem. Selain itu jalur yang memutar harus membuat sopir siap norok, tekor, atau menutupi kekurangan ongkos pembelian bahan bakar minyak (BBM).