Kasus gagal ginjal akut di Klungkung membuat  RSUD Klungkung melayani cuci darah atau hemodialisa sebanyak 58-60 pasien setiap harinya. Dari jumlah tersebut, Sebagian besar justru dari kepulauan Nusa Penida. Untungnya sejumlah pengusaha penyeberangan memiliki kepedulian terhadap pasien yang membutuhkan cuci darah dua kali dalam seminggu itu. Mereka menggratiskan tiket penyeberangan Nusa Penida – Klungkung daratan.
Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Bali terus bertambah. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Bali, ada penambahan 1 kasus baru yang menyerang anak umur 9 tahun.
DPRD Buleleng meminta agar RSUD Buleleng mempertimbangkan penambahan alat cuci ginjal, khususnya alat cuci darah bagi anak-anak. Dewan memandang RSUD Buleleng sudah harus menyiapkan peralatan dan sumber daya manusia yang kompeten, sebab kasus tersebut cukup menonjol di Bali.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa 23 produk dari daftar 102 obat sirup yang dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (acute progresive acute kidney injury) aman setelah dilakukan pengujian.
Belasan apotek di Karangsem dipantau langsung oleh Dinas Kesehatan Karangasem, Jumat (21/10). Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan para apotek tak lagi menjual obat jenis cair sesuai surat keputusan Kementerian Kesehatan terkait peningkatan kasus gangguan ginjal akut pada anak.
Kasus gagal ginjal akut (Acute Kidney Injury) misterius juga menyerang anak-anak di Bali. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali mencatat ada 17 orang terkena gangguan ginjal misterius dan 11 orang yang meninggal yang dirawat di RS Prof Ngoerah.