- Awarding Night Indonesia Awards 2022 menobatkan Gubernur Bali Wayan Koster sebagai Tokoh Teladan Pemajuan Budaya Lokal Era Disrupsi “Exemplary Leader of Local Culture Advancement in Disruption Era”
Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Presiden WWC, Loïc Fauchon, Menko Marvest), Luhut B. Pandjaitan, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024 secara virtual, Sabtu, (15/10).
Gubernur Bali, Wayan Koster mendapatkan sambutan hangat sekaligus doa dari 22 desa adat di Nusa Penida yang menjadi pengempon di Pura Kahyangan Jagat Batu Medau, Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida dalam acara Karya Penyegjeg Jagat miwah Ida Bhatara Turun Kabeh di Nusa Penida, Sabtu, Saniscara Paing, Klawu (8/10).
banyak penghargaan yang diraih duet Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace lewat visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Presiden juga meminta pemerintah daerah untuk memakai pos anggaran belanja tidak terduga dalam APBD masing-masing untuk berbagai kebijakan yang dibutuhkan demi menekan laju inflasi di wilayahnya.
Mereka yang mendapatkan remisi adalah narapidana yang sudah menjalani masa pidana minimal 6 bulan dan sudah berstatus narapidana sesuai keputusan hukum yang tetap, berkelakuan baik dan tidak pernah melanggar aturan yang berlaku dalam rumah tahanan atau Lembaga Pemasyarakatan, sudah mengikuti semua program yang diberikan oleh pihak Lapas maupun Rutan.
Gubernur Bali Wayan Koster mengikuti Upacara Puncak Peringatan Detik – Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke – 77 dengan Inspektur Upacara Presiden RI Ir. Joko Widodo secara Dalam Jaringan (daring/online) dari ruang rapat Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Rabu (Buda Kliwon, Matal) ,17 Agustus 2022.
Gubernur Koster juga meminta Bupati/Walikota se-Bali untuk bertanggungjawab dalam penanganan inflasi daerahnya. Dikatakan Koster, seorang kepala daerah harus bisa memahami kondisi ekonomi daerahnya sendiri.
Pembina Paskibraka Provinsi Bali I Wayan Darma Sasmara S.Sos menyampaikan, tahun ini Paskibraka yang dikukuhkan belum lengkap karena hanya terdiri dari pasukan 17 dan 8.
Hal ini menyesuaikan dengan anggaran yang saat dirancang masih dalam suasana pandemi Covid-19. Kendati jumlahnya belum komplit, namun tetap patut disyukuri karena Paskibraka tahun ini lebih lengkap dari dua tahun sebelumnya.
Pura Agung Besakih yang lebih dikenal sebagai Mother Temple, tak lama lagi akan jauh dari kesan semrawut, macet, penuh sesak, kotor, dan lalu lalang pedagang asongan sehingga umat Hindu akan lebih khusuk dan fokus dalam melaksanakan persembahyangan.