Penanganan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Buleleng mendapat sorotan dari pemerintah pusat. Penyebabnya, kini hanya di Kabupaten Buleleng saja tersisa hewan-hewan ternak yang terjangkit PMK.
Peternak di Buleleng menolak opsi penyembelihan bersyarat yang ditawarkan pemerintah. Mereka menilai opsi itu tidak masuk akal. Meski sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) cukup masif, hingga kini belum ada sapi peternak yang mati akibat PMK. Sehingga opsi penyembelihan bersyarat dianggap tidak masuk akal.
sa Patas membagikan eco enzyme kepada peternak. Aparatur desa mendorong agar peternak memanfaatkan eco enzyme sebagai disinfektan alami. Sehingga kebersihan dan sanitasi kandang ternak dapat terjaga.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternyata merebak pula di Kabupaten Buleleng. Sejumlah sapi milik peternak di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt terinfeksi penyakit tersebut. Sapi-sapi itu telah disembelih untuk mencegah penularan yang lebih masif.
Dinas Pertanian Buleleng mengklaim Kabupaten Buleleng saat ini masih bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Khususnya ternak sapi, kambing, maupun babi.