29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:33 AM WIB

Resah Kabar Penculikan, Mapolsek Busungbiu Digerudug Warga

SINGARAJA –Isu kasus penculikan yang terjadi di Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu benar-benar membuat warga resah.

Bahkan isu penculikan yang menyebutkan ada  seorang anak berusia sepantaran anak kelas V SD, hendak diculik oleh tiga orang lengkap dengan cirri-ciri beredar luas di media social.

Dalam salah satu unggahan di media social, dari cirri tiga pelaku, seorang diantaranya disebut menggunakan topi dan mengendarai mobil jeep. Sedangkan dua pelaku lainnya mengemudikan motor. Parahnya lagi, sang anak disebut sempat dibius namun berhasil kabur. Sedangkan sang penculik juga disebut kabur.

Isu itu memicu keresahan warga, hingga warga turun ke jalan. Aparat kepolisian pun berusaha menenangkan warga. Alih-alih tenang, warga justru ngelurug Mapolsek Busungbiu dan mendesak polisi melakukan tindakan cepat karena “penculik” telah berkeliaran di wilayah Busungbiu. Isu itu pun makin meresahkan warga setelah muncul di media sosial.

Polisi pun segera melakukan penyelidikan. Belakangan diketahui bahwa isu penculikan itu hanya kabar bohong belaka. Entah siapa yang menghembuskan kabar tersebut pertama kali. Polisi disebut masih melakukan penyelidikan terkait penyebaran kabar bohong itu.

Kapolsek Busungbiu AKP I Nengah Muliadi memastikan bahwa isu yang beredar adalah hoax. Muliadi menyatakan tidak ada kasus penculikan namun kasus kenakalan remaja belaka.

Peristiwa berawal saat tiga orang gadis belia naik sepeda motor bonceng tiga. Di tengah jalan, ketiganya bertemu dengan tiga orang pemuda yang tengah ngobrol di tepi jalan. Salah seorang dari tiga pemuda itu, mengenakan topi dan masker.

“Jadi pas anak-anak gadis ini lewat, pemuda yang pakai topi dan masker ini iseng manggil ‘gek, gek, gek’. Sambil tangannya menjulur mengarah ke tiga gadis ini. Salah satu dari tiga gadis ini teriak, sehingga yang mengemudi motor spontan tancap gas,” jelas Muliadi.

Masalah tak berhenti di sana. Sampai di rumah, salah seorang gadis mengadu ke orang tuanya. Selanjutnya pihak keluarga mengecek ke tempat para gadis ini berpapasan tadi. Ternyata ketiganya sudah tidak ada di tempat. Isu tersebut yang kemudian berkembang menjadi isu penculikan.

“Kami sudah periksa saksi-saksi, terutama tiga gadis itu. Jadi saya tegaskan, tidak ada penculikan. Hanya ulah remaja yang iseng di jalan. Saya himbau masyarakat lebih selektif lagi menerima informasi. Jangan membesar-besarkan informasi yang belum tentu kebenarannya,” tegas Muliadi.

Setelah diklarifikasi oleh pihak kepolisian, masyarakat pun tenang dan memilih membubarkan diri. Sejumlah akun media sosial yang tadinya turut menyebarkan isu penculikan yang memicu keresahan warga, akhirnya menghapus postingannya.

 

SINGARAJA –Isu kasus penculikan yang terjadi di Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu benar-benar membuat warga resah.

Bahkan isu penculikan yang menyebutkan ada  seorang anak berusia sepantaran anak kelas V SD, hendak diculik oleh tiga orang lengkap dengan cirri-ciri beredar luas di media social.

Dalam salah satu unggahan di media social, dari cirri tiga pelaku, seorang diantaranya disebut menggunakan topi dan mengendarai mobil jeep. Sedangkan dua pelaku lainnya mengemudikan motor. Parahnya lagi, sang anak disebut sempat dibius namun berhasil kabur. Sedangkan sang penculik juga disebut kabur.

Isu itu memicu keresahan warga, hingga warga turun ke jalan. Aparat kepolisian pun berusaha menenangkan warga. Alih-alih tenang, warga justru ngelurug Mapolsek Busungbiu dan mendesak polisi melakukan tindakan cepat karena “penculik” telah berkeliaran di wilayah Busungbiu. Isu itu pun makin meresahkan warga setelah muncul di media sosial.

Polisi pun segera melakukan penyelidikan. Belakangan diketahui bahwa isu penculikan itu hanya kabar bohong belaka. Entah siapa yang menghembuskan kabar tersebut pertama kali. Polisi disebut masih melakukan penyelidikan terkait penyebaran kabar bohong itu.

Kapolsek Busungbiu AKP I Nengah Muliadi memastikan bahwa isu yang beredar adalah hoax. Muliadi menyatakan tidak ada kasus penculikan namun kasus kenakalan remaja belaka.

Peristiwa berawal saat tiga orang gadis belia naik sepeda motor bonceng tiga. Di tengah jalan, ketiganya bertemu dengan tiga orang pemuda yang tengah ngobrol di tepi jalan. Salah seorang dari tiga pemuda itu, mengenakan topi dan masker.

“Jadi pas anak-anak gadis ini lewat, pemuda yang pakai topi dan masker ini iseng manggil ‘gek, gek, gek’. Sambil tangannya menjulur mengarah ke tiga gadis ini. Salah satu dari tiga gadis ini teriak, sehingga yang mengemudi motor spontan tancap gas,” jelas Muliadi.

Masalah tak berhenti di sana. Sampai di rumah, salah seorang gadis mengadu ke orang tuanya. Selanjutnya pihak keluarga mengecek ke tempat para gadis ini berpapasan tadi. Ternyata ketiganya sudah tidak ada di tempat. Isu tersebut yang kemudian berkembang menjadi isu penculikan.

“Kami sudah periksa saksi-saksi, terutama tiga gadis itu. Jadi saya tegaskan, tidak ada penculikan. Hanya ulah remaja yang iseng di jalan. Saya himbau masyarakat lebih selektif lagi menerima informasi. Jangan membesar-besarkan informasi yang belum tentu kebenarannya,” tegas Muliadi.

Setelah diklarifikasi oleh pihak kepolisian, masyarakat pun tenang dan memilih membubarkan diri. Sejumlah akun media sosial yang tadinya turut menyebarkan isu penculikan yang memicu keresahan warga, akhirnya menghapus postingannya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/