29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:24 AM WIB

Hari Pahlawan, Togar – Sudikerta Sumbang 40 Kantong Darah

DENPASAR – Hari Pahlawan, Sabtu (10/11) menjadi momentum spesial bagi Togar Situmorang.

Mengenang jasa para pendahulu yang mempertaruhkan nyawa demi merebut dan mempertahankan kedaulatan NKRI, caleg DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 7 dari partai Golkar itu menggelar bakti sosial donor darah.

Total 40 kantong darah terkumpul dalam kegiatan yang berlangsung di Law Firm Togar Situmorang & Associates, Jalan  By Pass Ngurah Rai, No. 407, Sanur, Denpasar, Jumat (9/11) siang.

Bekerja sama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Denpasar, Togar menggugah kesadaran warga untuk peduli pada kemanusiaan. Setetas darah ungkapnya sangat berarti untuk sesama.

“Dulu para pahlawan bangsa menumpahkan darah demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kita sekarang cukup meneteskannya

lewat donor darah. Membantu masyarakat dan demi kemanusiaan,” kata Togar yang dikenal dengan julukan “panglima hukum” ini.

Bakti sosial inisiatif Togar Situmorang ini disambut antusias oleh warga. Termasuk kalangan mahasiswa dan pengacara muda.

Bahkan, sejumlah warga yang melintas di lokasi acara secara spontan berhenti dan ikut menyumbangkan darahnya. Sejumlah politisi juga hadir.

Antara lain Ketua DPD I Golkar Provinsi Bali yang juga mantan Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018, I Ketut Sudikerta.

“Ini donor darah saya yang ke-150 kali. Biasanya saya rutin tiap dua-tiga bulan sekali donor. Sekarang sudah hampir 8 bulan baru donor karena kesibukan.

Semoga ini bisa membantu masyarakat dan juga membuat badan saya tampak bugar,” jelas Sudikerta yang kini berstatus caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 4.

Terkait peringatan Hari Pahlawan tahun 2018, Togar dan Sudikerta mengajak masyarakat, khususnya generasi muda ikut menjaga keutuhan serta persatuan serta kesatuan bangsa.

Segala ancaman dan tantangan yang mendera republik ini tegasnya akan mampu dihadapi bila generasi muda ingat pada para pahlawan bangsa.

“Mari kita patrikan semangat heroik dan nasionalisme para pahlawan untuk menjaga keutuhan bangsa ini dari berbagai ancaman,” kata Sudikerta.

Di sisi lain, Togar merangkul generasi menjadi garda terdepan mengawal empat konsensus dasar, yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Togar juga mengajak generasi muda Pulau Dewata berperan aktif mengubah wajah perpolitikan Indonesia.

Ke depan, tegasnya dibutuhkan orang-orang bersih dan berkualitas duduk sebagai wakil rakyat sehingga Bali benar-benar tertata dari segala aspek.

“Termasuk generasi muda harus berada di garda terdepan mencegah dan memerangi hoax,” tegas pria yang kini tengah menyelesaikan disertasi doktoral pada Program S-3 Ilmu Hukum Universitas Udayana tersebut.

Sudikerta berharap kegiatan donor darah ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan di lebih banyak tempat.

 “Tentu donor darah ini akan berlanjut di sejumlah tempat di Denpasar dan kami ingin mengajak lebih banyak orang yang peduli pada kemanusiaan,” imbuh Togar menimpali.

 

Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Denpasar Dr. dr. Gede Ngurah Budiyasa, Sp.PK., menyambut positif inisiatif bakti sosial donor darah ini.

Ia juga menerangkan stok darah yang ada di PMI Kota Denpasar khusunya golongan darah O mulai menipis.

“Ada permintaan darah golongan O yang cukup tinggi. Sementara secara total kebutuhan darah rata-rata 13 kantong per hari untuk PMI Denpasar,” ujarnya.

Ia juga menerangkan ada sejumlah kriteria bagi calon pendonor darah. Pertama, sebelumnya harus tidur minimal 6 jam. Kurang dari itu tidak diperbolehkan donor.

Kedua, berat badan minimal 55 kg dengan tanpa batasan maksimal. Ketiga, tensi atau tekanan darah jangan lebih tinggi dari 160/100 atau minimal 110/70. Ini agar calon pendonor benar-benar fit.

Selanjutnya Hb (hemoglobin) atau kekentalan darah minimal 12,5 g/dl. Tidak sedang minum obat dan kondisi harus fit dan selama 6 bulan terakhir tidak sedang menderita penyakit berat.

Tidak boleh juga donor darah ketika baru selesai vaksinasi. Untuk wanita yang sedang menstruasi, hamil atau menyusui tidak diperkenankan donor darah.

“Jeda waktu donor kalau laki-laki dua bulan, wanita minimal tiga bulan,” pungkas Budiyasa. (rba)

DENPASAR – Hari Pahlawan, Sabtu (10/11) menjadi momentum spesial bagi Togar Situmorang.

Mengenang jasa para pendahulu yang mempertaruhkan nyawa demi merebut dan mempertahankan kedaulatan NKRI, caleg DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 7 dari partai Golkar itu menggelar bakti sosial donor darah.

Total 40 kantong darah terkumpul dalam kegiatan yang berlangsung di Law Firm Togar Situmorang & Associates, Jalan  By Pass Ngurah Rai, No. 407, Sanur, Denpasar, Jumat (9/11) siang.

Bekerja sama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Denpasar, Togar menggugah kesadaran warga untuk peduli pada kemanusiaan. Setetas darah ungkapnya sangat berarti untuk sesama.

“Dulu para pahlawan bangsa menumpahkan darah demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kita sekarang cukup meneteskannya

lewat donor darah. Membantu masyarakat dan demi kemanusiaan,” kata Togar yang dikenal dengan julukan “panglima hukum” ini.

Bakti sosial inisiatif Togar Situmorang ini disambut antusias oleh warga. Termasuk kalangan mahasiswa dan pengacara muda.

Bahkan, sejumlah warga yang melintas di lokasi acara secara spontan berhenti dan ikut menyumbangkan darahnya. Sejumlah politisi juga hadir.

Antara lain Ketua DPD I Golkar Provinsi Bali yang juga mantan Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018, I Ketut Sudikerta.

“Ini donor darah saya yang ke-150 kali. Biasanya saya rutin tiap dua-tiga bulan sekali donor. Sekarang sudah hampir 8 bulan baru donor karena kesibukan.

Semoga ini bisa membantu masyarakat dan juga membuat badan saya tampak bugar,” jelas Sudikerta yang kini berstatus caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 4.

Terkait peringatan Hari Pahlawan tahun 2018, Togar dan Sudikerta mengajak masyarakat, khususnya generasi muda ikut menjaga keutuhan serta persatuan serta kesatuan bangsa.

Segala ancaman dan tantangan yang mendera republik ini tegasnya akan mampu dihadapi bila generasi muda ingat pada para pahlawan bangsa.

“Mari kita patrikan semangat heroik dan nasionalisme para pahlawan untuk menjaga keutuhan bangsa ini dari berbagai ancaman,” kata Sudikerta.

Di sisi lain, Togar merangkul generasi menjadi garda terdepan mengawal empat konsensus dasar, yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Togar juga mengajak generasi muda Pulau Dewata berperan aktif mengubah wajah perpolitikan Indonesia.

Ke depan, tegasnya dibutuhkan orang-orang bersih dan berkualitas duduk sebagai wakil rakyat sehingga Bali benar-benar tertata dari segala aspek.

“Termasuk generasi muda harus berada di garda terdepan mencegah dan memerangi hoax,” tegas pria yang kini tengah menyelesaikan disertasi doktoral pada Program S-3 Ilmu Hukum Universitas Udayana tersebut.

Sudikerta berharap kegiatan donor darah ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan di lebih banyak tempat.

 “Tentu donor darah ini akan berlanjut di sejumlah tempat di Denpasar dan kami ingin mengajak lebih banyak orang yang peduli pada kemanusiaan,” imbuh Togar menimpali.

 

Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Denpasar Dr. dr. Gede Ngurah Budiyasa, Sp.PK., menyambut positif inisiatif bakti sosial donor darah ini.

Ia juga menerangkan stok darah yang ada di PMI Kota Denpasar khusunya golongan darah O mulai menipis.

“Ada permintaan darah golongan O yang cukup tinggi. Sementara secara total kebutuhan darah rata-rata 13 kantong per hari untuk PMI Denpasar,” ujarnya.

Ia juga menerangkan ada sejumlah kriteria bagi calon pendonor darah. Pertama, sebelumnya harus tidur minimal 6 jam. Kurang dari itu tidak diperbolehkan donor.

Kedua, berat badan minimal 55 kg dengan tanpa batasan maksimal. Ketiga, tensi atau tekanan darah jangan lebih tinggi dari 160/100 atau minimal 110/70. Ini agar calon pendonor benar-benar fit.

Selanjutnya Hb (hemoglobin) atau kekentalan darah minimal 12,5 g/dl. Tidak sedang minum obat dan kondisi harus fit dan selama 6 bulan terakhir tidak sedang menderita penyakit berat.

Tidak boleh juga donor darah ketika baru selesai vaksinasi. Untuk wanita yang sedang menstruasi, hamil atau menyusui tidak diperkenankan donor darah.

“Jeda waktu donor kalau laki-laki dua bulan, wanita minimal tiga bulan,” pungkas Budiyasa. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/