SINGARAJA – Identitas jenazah yang mengambang di perairan Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, mulai terkuak. Korban diduga seorang pedagang bakso yang bernama Mustafa.
Hanya saja polisi belum bisa memastikan kebenaran itu. Sebab hingga kini belum ada dokumen kependudukan yang mengesahkan hal tersebut.
Sejumlah warga memang mengenali jenazah itu sebagai Mustafa. Sehari-harinya ia berjualan bakso di timur Tugu Tri Yudha Sakti, Kelurahan Sukasada.
Hingga kini ia masih tercatat indekost di sebuah rumah kost yang terletak di Jalan Merak, Singaraja. Kapolsek Gerokgak Kompol I Made Widana tak menampik hal tersebut.
“Memang dari keterangan saksi-saksi namanya Mustafa. Kami sudah periksa rumah kostnya, tapi tidak menemukan identitas satu pun.
Jadi kami belum bisa pastikan identitasnya, apa memang benar Mustafa atau hanya nama panggilan saja,” kata Widana.
Saat memeriksa rumah kost korban, polisi hanya menemukan sejumlah baju, laptop, serta sebuah buku tabungan di LPD Lumbangan atas nama Gede Darmawangsa.
Konon tabungan itu memang milik Mustafa yang mengaku bernama Darmawangsa saat membuka tabungan.
Lebih lanjut Widana mengatakan, dari keterangan pemilik kost, Witriningsih, selama ini Mustafa mengaku berasal dari Malang. Namun tak diketahui alamatnya secara pasti.
“Pemilik kost ini bilang terakhir kali ketemu hari Jumat jam 10 pagi. Waktu itu pamit mau ke Denpasar naik sepeda motor DK 4121 VA. Nah motor ini kami temukan di parkiran Pura Pulaki,” jelas Widana.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengambang di perairan Desa Banyupoh, sekitar pukul 11.00, Sabtu (17/11) lalu.
Korban ditemukan sekitar satu kilometer dari bibir pantai. Saat ditemukan korban mengenakan kemeja warna krem dan celana panjang warna hitam. Sama sekali tak ditemukan identitas pada mayat tersebut.