NEGARA-Meski belum genap dua bulan, belasan kambing bantuan dari Pemkab Jembrana banyak mati.
Sebelum mati, belasan kambing dari total 572 ekor yang diberikan kepada 13 kelompok tani di Jembrana itu sempat lemas.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, dari total kambing bantuan yang dianggarkan dari APBD induk Jembrana 2018 sebesar Rp 1,1 miliar lebih itu, sebanyak 15 ekor kambing mati secara bergiliran.
Adupun belasan ekor kambing mati itu terjadi di kelompok tani ternak Barokah Banjar Air Anakan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara dan dua kelompok tani di Kecamatan Jembrana.
Sodik, salah satu anggota kelompok tani menjelaskan, awalnya kambing bantuan ditampung di 10 kandang.
Pascapenyaluran bantuan kambing pada 2 November 2018 lalu, dari 10 kandang tersebut, hanya dua kandang tidak ada kambing yang mati.
“Tidak bersama, selang sehari kadang dua matinya,” kata Sodik, dari kelompok tani ternak barokah, Senin (17/12).
Sebelum mati, kata Sodik, kambing sempat terlihat lemas. “Baru malam harinya tiba-tiba kambing mati,”terangnya.
Padahal, dokter hewan yang bertugas mendampingi kelompok sudah melakukan pemeriksaan rutin.
Namun sebagian besar kambing mati, hanya sedikit kambing yang sakit masih bertahan hidup meski sudah melewati masa karantina di kandang karantina pemenang lelang.
“Mungkin belum bisa menyesuaikan dengan kondisi di Jembrana,” ujarnya.
Selain karena sakit, satu ekor kambing mati kata Sodik disebabkan karena terjepit kandang.
Kandang yang juga bantuan dari pemerintah untuk kelompok tersebut beberapa bagian jaraknya terlalu lebar, sehingga kambing mudah terjepit. Terutama pada bagian di tempat makan kambing tidak sesuai dengan ukuran kepala kambing.
Diketahui, Pemkab Jembrana pada awal November 2018 memberikan bantuan ternak kambing sebanyak 572 ekor.
Dari total kambing yang dianggarkan dari APBD Induk 2018, Pemkab menyerahkan kepada 13 kelompok tani dengan pembagian masing-masing kelompok tani mendapatkan bantuan 40 ekor kambing betina, dan 4 lainnya kambing pejantan