DENPASAR – BMKG kembali merilis kondisi cuaca terkini untuk seluruh wilayah, termasuk Bali di antaranya.
Berdasar citra satelit pada tanggal 1 – 6 Januari, terpantau bibit siklon di sebelah utara Indonesia yakni 97W tepatnya di Laut China Selatan.
BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di samudera Hindia (sebelah selatan Jawa).
Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya
dan bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya, keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam kedepan.
“Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan,
sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG R. Mulyono R. Prabowo.
Hampir seluruh wilayah Indonesia terkena dampak angina kencang. Termasuk Bali. Selain angina kencang, hujan lebat disertai petir bakal terjadi di semua wilayah Indonesia.
Selain potensi bencana akibat angin kencang dan hujan lebat, masyarakat diharapkan waspada juga terkait gelombang tinggi di Indonesia.
Tinggi gelombang laut di wilayah perairan Indonesia saat ini didominasi dengan ketinggian gelombang berkisar antara 1.25 – 2.5 meter.
Sementara tinggi gelombang dengan ketinggian lebih dari 2.5 m terpantau di beberapa wilayah perairan Indonesia. Di antaranya:
1. Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Berbahaya)
Berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas hingga Kep. Natuna, Perairan utara dan selatan Jawa, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Perairan Kep.Anambas hingga Kep. Natuna, Perairan Agats – Amamapere, Perairan barat Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke, Perairan Kep. Sangihe hingga Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera.
2. Tinggi Gelombang 4.0 – 6.0 meter (Sangat Berbahaya)
Berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan
Berdasar prakiraan tersebut, masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan liburan akhir tahun di wilayah pesisir pantai, khususnya di pesisir selatan Pulau Jawa, diharapkan tetap waspada.
“Selain itu kapal-kapal terutama perahu nelayan dan kapal – kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran di wilayah dengan gelombang tinggi,” pungkasnya.