Gelombang tinggi kembali terjadi di perairan Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Rabu (31/8). Gelombang setinggi dua meter itu membuat aktivitas bongkar muat di sejumlah pelabuhan Desa Kusamba tidak dapat dilakukan sehingga dialihkan ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) wilayah III Denpasar kembali memberikan warning alias peringatan dini terkait gelombang tinggi di perairan Bali. Peringatan dini potensi gelombang tinggi mencapai 2,5-4 meter untuk 18 area perairan di Indonesia.
Gelombang tinggi masih terjadi di Selat Bali. Pada pagi hari air laut pasang dan sore hari terlihat surut. Saat air surut ini, sampah yang diduga terbawa ombak terlihat di pesisir pantai. Seperti di pesisir Pantai Desa Banyubiru sejak beberapa hari terkahir.
Akibat gelombang tinggi sejak sepekan terkahir sebanyak 10 rumah rusak berat di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru. Sementara hujan disertai angin kencang yang terjadi di Jembrana, Minggu malam hingga Senin dini hari juga menyebabkan satu pura tertimpa dahan pohon yang tumbang.
Gelombang tinggi terjadi di pesisir Jembrana sejak dua hari terakhir. Tingginya gelombang membuat warga pesisir khawatir membuat rumah rusak, sehingga beberapa warga membongkar rumahnya sebelum dihantam gelombang tinggi.
Cuaca buruk awal bulan Juni membuat sejumlah nelayan di Tabanan tidak melaut. Apalagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) di wilayah Bali pada 30 Mei hingga 7 Juni 2022 mendatang.
Nelayan dan warga Karangasem yang bermukim di kawasan pesisir pantai diminta untuk tetap waspada menyusul adanya potensi gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi sejak Kamis (12/5).