TABANAN – Tak kuat menahan sakit yang diderita bertahun-tahun dan tak kunjung sembuh, seorang pensiunan PNS bernama Nyoman Sedana, 62, mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Warga Banjar Suradadi, Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan, ini Kamis (10/1) pukul 23.10 mengakhiri hidupnya dengan cara memutus urat nadi tangan kirinya dengan menggunakan sebilah pisau dapur.
Korban akhirnya tewas dengan kondisi badan berlumuran darah. Tragis. Insiden ini terkuak pertama kali oleh istri korban, Ni Nyoman Depen, 60.
Kala itu sekitar pukul 22.00 malam, korban yang tak bisa tidur memilih duduk-duduk di kursi berdekatan dengan tempat tidur.
Korban lantas minta istrinya mengambilkan pisau dapur. Rencananya pisau tersebut akan digunakan meraut kayu untuk membuat tongkat.
Korban lantas meminta agar pisau yang sudah diambil oleh istrinya itu ditaruh di tempat tidur. Namun permintaan korban ditolak oleh istrinya.
Selanjutnya, pisau yang diambil istrinya itu ditaruh di atas meja di ruang tamu. Selang beberapa jam kemudian, istri korban yang sudah tertidur, tiba-tiba terbangun.
Namun, dia tidak melihat suaminya berada di kamar tidur. Istri korban lantas mencari korban ke ruang tamu.
Di ruang tamu, istri korban terbelalak setelah menemukan suaminya dalam kondisi tewas bersimbah darah di atas kursi.
Menemukan suaminya tewas, istri korban berteriak dan meminta bantuan ke tetangganya. Kejadian dilaporkan kepada kelian dinas setempat.
Kejadian ini menambahkan daftar panjang peristiwa bunuh diri di Tabanan. Awal tahun 2019 ada sekitar 4 kasus bunuh diri yang sudah terjadi di Tabanan.
“Motifnya beragam, ada karena faktor ekonomi, sakit hingga stress karena masalah pekerjaan,” tandas Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Gede Surya Kusuma.