GIANYAR – Hujan lebat yang berlangsung Senin kemarin (14/1), rupanya, diselingi puting beliung yang menerjang dua kabupaten sekaligus; Gianyar dan Bangli.
Angin kencang itu merobohkan pohon dan merusak bangunan di Kabupaten Gianyar dan di Kabupaten Bangli. Satu korban meninggal dunia saat mengevakuasi pohon tumbang.
Berdasar data Danramil Gianyar Kapten Hengky, puting beliung juga menyebabkan pohon tumbang menimpa bangunan.
Antara lain dahan beringin di samping SMAN 1 Gianyar patah menimpa warung Made Murti, bale bengong pura Tugu dan tiga unit sepeda motor.
Di lokasi berbeda, pohon beringin tumbang menimpa bale kukul , candi, balai gong, perantenan di subak Tegal, lingkungan Samplangan Kelurahan Samplangan.
“Korban jiwa nihil dan sekarang ini Babinsa Koramil 01 bersama petugas terkait membantu pembersihkan,” ujar Hengky sore kemarin.
Selain itu, tercatat ada 4 pohon tumbang dan 1 pot pecah di taman kota Gianyar. Pohon tumbang juga terjadi di ruas Jalan Raya Dharmagiri, Jalan Raya Samplangan, Jalan Pasung Grigis, Jalan Astina Utara ke arah Desa Bona.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, menyatakan cuaca buruk ini harus diwaspadai oleh masyarakat.
“Kami minta masyarakat waspada cuaca buruk,” pinta Digjaya disela pembersihkan pohon tumbang.
Di bagian lain, Kabupaten Bangli juga terdampak angin kencang. Rumah milik I Wayan Diari, 52, di Banjar Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli ambruk tertimpa pohon enau.
“Tidak ada korban dalam kejadian itu. Korban menderita kerugian materiil Rp 100 juta,” ujar Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, kemarin.
Selain itu, pohon albesia tumbang di Jalan Raya Susut sampai menutupi seluruh badan jalan. Pohon kelapa juga tumbang di Banjar Sala
menuju Demulih menutupi seluruh badan jalan. “Sudah dilakukan pemotongan terhadap pohon yang tumbang,” jelasnya.