25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:05 AM WIB

Lupa Matikan Dupa Usai Maturan, Ditinggal Tidur, Bale Pelinggih Ludes

TABANAN-Diduga lupa matikan dupa usai melakukan maturan atau persembahyangan, sebuah bale pelinggih piasan di Banjar Gelantungan Kelod, Desa Gelantungan, Marga ludes dilahap api.

 

Bale pelinggih piasan milik I Ketut Duduk, 70, itu terbakar, Jumat (25/1) malam.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga musibah kebakaran terjadi, berawal dari saksi yang juga menantu korban Ni Wayan Dartiani melakukan persembahyangan dengan sarana dupa Jumat malam (25/1) sekitar pukul 18.00.

Selanjutnya, usai maturan, Dartiani istirahat tidur dan meninggalkan dupa dalam kondisi masih menyala. 

 

Tak tahu kalau api dupa membakar bale, saksi baru mengetahui setelah salah seorang saksi I Made Pasek  tetangga korban sedang melintas di depan TKP.

 

Saksi Pasek yang mengaku baru pulang dari rumah temannya itu, sudah melihat pelinggih milik Ketut Duduk terbakar.

 

Melihat ada api besar, saksi Made Pasek langsung berteriak memanggil pemilik rumah dari depan pintu gerbang.

Meski sudah berteriak keras, namun pemilik rumah tak kunjung keluar.

 

Beruntung saksi lain, yakni Nyoman Martana yang kebetulan tinggal bersebelahan dengan korban terbangun  dan keluar.

 

Selanjutnya dengan dibantu warga lain, warga kemudian melakukan upaya pemadaman.

 

Kapolsek Marga AKP I Gusti Made Sudarma membenarkan kejadian tersebut.

 

Menurutnya, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi di TKP, diduga musibah kebakaran bale pelinggih itu disebabkan dari bekas dupa yang jatuh mengenai bantal kasur yang ada di pelinggih piasan.

 

“Dugaan sementara karena korban lalai karena dupa yang digunakan untuk sembahyang masih menyala dan lupa dimatikan sehingga membakar pelinggih piasan ” ungkap Sudarma.

 

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun akibat terbakarnya bale pelinggih piasan, diduga korban mengalami kerugian hingga Rp 50 juta.

 

TABANAN-Diduga lupa matikan dupa usai melakukan maturan atau persembahyangan, sebuah bale pelinggih piasan di Banjar Gelantungan Kelod, Desa Gelantungan, Marga ludes dilahap api.

 

Bale pelinggih piasan milik I Ketut Duduk, 70, itu terbakar, Jumat (25/1) malam.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga musibah kebakaran terjadi, berawal dari saksi yang juga menantu korban Ni Wayan Dartiani melakukan persembahyangan dengan sarana dupa Jumat malam (25/1) sekitar pukul 18.00.

Selanjutnya, usai maturan, Dartiani istirahat tidur dan meninggalkan dupa dalam kondisi masih menyala. 

 

Tak tahu kalau api dupa membakar bale, saksi baru mengetahui setelah salah seorang saksi I Made Pasek  tetangga korban sedang melintas di depan TKP.

 

Saksi Pasek yang mengaku baru pulang dari rumah temannya itu, sudah melihat pelinggih milik Ketut Duduk terbakar.

 

Melihat ada api besar, saksi Made Pasek langsung berteriak memanggil pemilik rumah dari depan pintu gerbang.

Meski sudah berteriak keras, namun pemilik rumah tak kunjung keluar.

 

Beruntung saksi lain, yakni Nyoman Martana yang kebetulan tinggal bersebelahan dengan korban terbangun  dan keluar.

 

Selanjutnya dengan dibantu warga lain, warga kemudian melakukan upaya pemadaman.

 

Kapolsek Marga AKP I Gusti Made Sudarma membenarkan kejadian tersebut.

 

Menurutnya, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi di TKP, diduga musibah kebakaran bale pelinggih itu disebabkan dari bekas dupa yang jatuh mengenai bantal kasur yang ada di pelinggih piasan.

 

“Dugaan sementara karena korban lalai karena dupa yang digunakan untuk sembahyang masih menyala dan lupa dimatikan sehingga membakar pelinggih piasan ” ungkap Sudarma.

 

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun akibat terbakarnya bale pelinggih piasan, diduga korban mengalami kerugian hingga Rp 50 juta.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/