32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:36 PM WIB

Menyedihkan! SMP Nasional Dibiarkan Ambruk

NEGARA – Kondisi salah satu sekolah swasta di Kabupaten Jembrana memprihatinkan.

Seperti yang terjadi di SMP Nasional Negara, Jembrana, Bali.

Selain minim siswa, kondisi bangunan gedung sekolah juga sangat tidak layak.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, buruknya kondisi bangunan gedung sekolah itu terlihat dari kondisi atap gedung yang bolong-bolong dan bocor.

Sejumlah genteng bangunan gedung juga banyak yang rontok dengan tembok rapuh.

Bahkan menurut salah seorang guru SMP Nasional Negara, gedung sekolah tersebut sudah rusak sejak dua tahun lalu.

“Kami (Sekolah) tidak ada dana untuk perbaikan sekolah, sehingga dibiarkan kondisinya rusak parah,” ujar Ni Luh Sumarini, Sabtu (9/2).

Menurutnya, dengan kondisi sekolah yang demikian, pihaknya pernah mengajukan proposal bantuan untuk perbaikan sekolah. Namun atas upaya itu, kata Sumarini, belum ada tanggapa.

“Kalau mengandalkan dana murni dari sekolah, kami tidak punya dana yang cukup,”tandasnya.

Meski khawatir dengan kondisi bangunan yang rusak parah, namun demi kelangsungan kegiatan belajar mengajar 20 siswa yang terdiri dari 2 siswa kelas VII, 6 siswa kelas VIII, dan 10 siswa kelas IX, pihak sekolah terpaksa tetap memnafaatkan gedung sekolah meski dalam kondisi akan ambruk. 

NEGARA – Kondisi salah satu sekolah swasta di Kabupaten Jembrana memprihatinkan.

Seperti yang terjadi di SMP Nasional Negara, Jembrana, Bali.

Selain minim siswa, kondisi bangunan gedung sekolah juga sangat tidak layak.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, buruknya kondisi bangunan gedung sekolah itu terlihat dari kondisi atap gedung yang bolong-bolong dan bocor.

Sejumlah genteng bangunan gedung juga banyak yang rontok dengan tembok rapuh.

Bahkan menurut salah seorang guru SMP Nasional Negara, gedung sekolah tersebut sudah rusak sejak dua tahun lalu.

“Kami (Sekolah) tidak ada dana untuk perbaikan sekolah, sehingga dibiarkan kondisinya rusak parah,” ujar Ni Luh Sumarini, Sabtu (9/2).

Menurutnya, dengan kondisi sekolah yang demikian, pihaknya pernah mengajukan proposal bantuan untuk perbaikan sekolah. Namun atas upaya itu, kata Sumarini, belum ada tanggapa.

“Kalau mengandalkan dana murni dari sekolah, kami tidak punya dana yang cukup,”tandasnya.

Meski khawatir dengan kondisi bangunan yang rusak parah, namun demi kelangsungan kegiatan belajar mengajar 20 siswa yang terdiri dari 2 siswa kelas VII, 6 siswa kelas VIII, dan 10 siswa kelas IX, pihak sekolah terpaksa tetap memnafaatkan gedung sekolah meski dalam kondisi akan ambruk. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/