32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:44 PM WIB

Ubah Status, Bupati Agus Usul Celukan Bawang Jadi Kawasan Pariwisata

SINGARAJA – Selain soal ketinggian bangunan, di daerah, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana juga menilai pentingnya aturan lain dalam revisi RTRW Provinsi Bali.

Bupati Agus mengusulkan revisi status kawasan di Celukan Bawang. Perubahan status kawasan itu diharapkan mendongkrak potensi pariwisata di wilayah Buleleng Barat.

Selama ini ada empat desa yang masuk dalam kawasan Celukan Bawang. Masing-masing Desa Pengulon, Desa Celukan Bawang, Desa Tinga-Tinga, dan Desa Tukadsumaga.

Keempat desa itu masuk dalam kawasan industri. Status kawasna industri itu pun tercantum secara tegas dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bali 2009-2029.

Agus Suradnyana mengatakan, empat desa itu lebih potensial dijadikan kawasan pariwisata dan industri pendukung pariwisata.

Usulan perubahan kawasan itu pun sudah sempat disampaikan pada Pansus Perubahan Perda RTRW DPRD Bali, beberapa waktu lalu.

“Kalau kita berbicara tentang pengembangan Celukan Bawang, kita terbentur dengan pemegang otoritas, katakanlah Pelindo,

yang dapat mengatur dirinya sendiri untuk mengembangkan daerahnya guna memperoleh keuntungan yang besar,” ujar Agus.

Menurutnya, Pelabuhan Celukan Bawang tak bisa lagi dikembangkans ebagai pelabuhan barang yang dominan. Penyebabnya adalah pengembangan Pelabuhan Benoa yang begitu masif.

Selain itu kawasan industri di sekitar Pelabuhan Benoa lebih mendukung. Tak heran jika kemudian kapal barang lebih memilih berlabuh di Benoa.

“Celukan Bawang sampai saat ini tidak berkembang menjadi kawasan industri. Bahkan sudah berpuluh-puluh tahun.

Bukan hanya pada Perda 16 tahun 2009 saja, Perda sebelumnya juga mengatur Celukan Bawang sebagai kawasan industri,” tegasnya.

Agus menilai masa depan kawasan Celukan Bawang bukan terletak pada industri berat. Melainkan industri yang menunjang pariwisata. Sebut saja industri kerajinan, tenun, termasuk pabrik wine.

“Sehingga Saya mengusulkan Celukan Bawang sebagai kawasan industri pendukung pariwisata dan kawasan pariwisata.

Karena kenyataanya hampir setiap minggu Kapal Pesiar berlabuh di sana. Dan sejauh ini Kapal Pesiar yang berlabuh di sana cukup aman,” tegasnya. 

SINGARAJA – Selain soal ketinggian bangunan, di daerah, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana juga menilai pentingnya aturan lain dalam revisi RTRW Provinsi Bali.

Bupati Agus mengusulkan revisi status kawasan di Celukan Bawang. Perubahan status kawasan itu diharapkan mendongkrak potensi pariwisata di wilayah Buleleng Barat.

Selama ini ada empat desa yang masuk dalam kawasan Celukan Bawang. Masing-masing Desa Pengulon, Desa Celukan Bawang, Desa Tinga-Tinga, dan Desa Tukadsumaga.

Keempat desa itu masuk dalam kawasan industri. Status kawasna industri itu pun tercantum secara tegas dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bali 2009-2029.

Agus Suradnyana mengatakan, empat desa itu lebih potensial dijadikan kawasan pariwisata dan industri pendukung pariwisata.

Usulan perubahan kawasan itu pun sudah sempat disampaikan pada Pansus Perubahan Perda RTRW DPRD Bali, beberapa waktu lalu.

“Kalau kita berbicara tentang pengembangan Celukan Bawang, kita terbentur dengan pemegang otoritas, katakanlah Pelindo,

yang dapat mengatur dirinya sendiri untuk mengembangkan daerahnya guna memperoleh keuntungan yang besar,” ujar Agus.

Menurutnya, Pelabuhan Celukan Bawang tak bisa lagi dikembangkans ebagai pelabuhan barang yang dominan. Penyebabnya adalah pengembangan Pelabuhan Benoa yang begitu masif.

Selain itu kawasan industri di sekitar Pelabuhan Benoa lebih mendukung. Tak heran jika kemudian kapal barang lebih memilih berlabuh di Benoa.

“Celukan Bawang sampai saat ini tidak berkembang menjadi kawasan industri. Bahkan sudah berpuluh-puluh tahun.

Bukan hanya pada Perda 16 tahun 2009 saja, Perda sebelumnya juga mengatur Celukan Bawang sebagai kawasan industri,” tegasnya.

Agus menilai masa depan kawasan Celukan Bawang bukan terletak pada industri berat. Melainkan industri yang menunjang pariwisata. Sebut saja industri kerajinan, tenun, termasuk pabrik wine.

“Sehingga Saya mengusulkan Celukan Bawang sebagai kawasan industri pendukung pariwisata dan kawasan pariwisata.

Karena kenyataanya hampir setiap minggu Kapal Pesiar berlabuh di sana. Dan sejauh ini Kapal Pesiar yang berlabuh di sana cukup aman,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/