GIANYAR – Sempat beredar kabar soal hasil otopsi pengemudi Ford Ranger DK 9840 BN, I Nengah Sagog, 64, yang tewas akibat adanya racun dalam tubuh.
Mendadak kabar itu diklarifikasi pihak kepolisian.
Pihak Polres Gianyar melalui Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Deni Septiawan, Selasa (12/2) membantah terkait pernyataan adanya racun dalam tubuh pria asal Buleleng itu
“Otopsi untuk mengetahui apakah ada racun atau tidak di tubuh korban? Apakah dia (korban, red) punya riwayat sakit atau tidak? Saya tidak pernah menyampaikan kalau sudah menerima hasil otopsi dia mati karena keracunan, saya tidak pernah menyatakan itu,” tegas AKP Deni Septiawan, di Mapolres Gianyar.
Kata Deni, otopsi itu memeriksa organ di dalam tubuh korban.
“Yang diperiksa saat otopsi, hati, limpa, jantung, itu dicek semua. Diambil sampelnya,” ungkapnya.
Tujuannya kata Deni yakni untuk mengetahui penyakit di dalam tubuhnya.
“Apakah di sana ada racun atau tidak. Itu penyebab kematiannya apa, sakitkah? racunkah? Saya belum bisa memastikan itu, karena hasil otopsi belum kami terima,” terangnya.
Pun saat ditanya kapan keluarnya hasil otopsi, Deni juga mengatakan belum tahu. “Saya belum bisa memastikan,” jelasnya.
Untuk itu, dengan masih belum diterimanya hasil otopsi, hingga saat ini, dugaan kematian Sagog masih misterius.
Seperti diketahui korban Nengah Sagog ini ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya mengenakan pakaian adat ke pura pada Jumat lalu (1/2).
Posisi mobil menghadap ke timur diduga dari arah Denpasar menuju Klungkung atau Karangasem.
Posisi mobil berhenti di kanan jalan atau di jalur cepat. Awalnya, korban dilihat oleh pembeli warung lesehan yang curiga dengan mobil yang berhenti di kanan jalan dengan lampu sein menyala.
Setelah dicek, korban ditemukan dalam posisi sudah meninggal dalam posisi duduk di jok setir dan selanjutnya dievakuasi ke RS Sanjiwani Gianyar.