MANGUPURA – Kasus pencurian yang menyasar sekolah di Kabupaten Badung kerap terjadi. Karena itu, Disdikpora Badung memberi perhatian serius.
Bahkan, menyarankan tiap sekolah perlu menambah tenaga keamanan dan juga pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengintai.
Kepala Disdikpora Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika mengakui, beberapa sekolah di Badung sudah melengkapi diri dengan tenaga keamanan.
Tugasnya mengawasi lingkungan sekolah 24 jam, mulai dari pagi saat kegiatan belajar mengajar, hingga malam hari.
Namun, saat ini masih banyak sekolah di Badung belum memiliki tenaga keamanan khusus. “Ke depan kami akan memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
Sambil mengkaji menambah tenaga keamanan di masing-masing sekolah. Tentu pengajuannya akan melihat skala prioritas, terutama di daerah rawan,” kata Astika.
Selain itu penggunaan CCTV juga dinilai penting. Walau pun tidak membuat para pelaku pencurian takut dan jera dengan pemasangan CCTV, namun ini adalah sebagai upaya mencegah kasus pencurian terjadi.
“Penggunaan CCTV tentu juga akan kami kaji ke depan,” tegasnya. Tidak hanya itu, mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan mengakui, pihak sekolah perlu juga melakukan koordinasi dengan lingkungan di sekitar khususnya desa pihak desa adat.
Sebab, tenaga keamanan di desa bisa membantu melakukan patroli, siang atau malam. “Paling penting sekarang, kami berterima kasih kepada aparat kepolisian dapat mengungkap kasus
pencurian yang terjadi di lingkungan sekolah. Kalau tidak segera tertangkap pelakunya, kami khawatir akan membikin resah,” terangnya.
Seperti diketahui, Tim Opsnal Polres Badung berhasil mengungkap aksi pembobolan 23 Sekolah Dasar (SD) di Badung selama tiga bulan terakhir.
Pelaku pencurian tersebut bernama I Gusti Rai Sugiharta, 30, asal Banjar Tegeh, Dalung Utara, Kuta Utara, Badung.