27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:11 AM WIB

Tren Perceraian Berubah, Giliran Pihak Perempuan Mendominasi Menggugat

NEGARA- Angka kasus perceraian di Kabupaten Jembrana, Bali terus mengalami peningkatan.

Selain factor pemicu tertinggi kasus peceraian karena masalah ekonomi, yang menarik ada pergeseran tren lain terhadap perkara gugat cerai yang terjadi di “Gumi Makepung” Jembrana.

Seperti disampaikan Humas PN Negara Mohammad Hasanuddin Hefni, Kamis (14/3).

Menurutnya, jika sebelumnya gugatan perkara perceraian didominasi oleh pihak suami (laki-laki) karena banyak pihak perempuan yang malu, kali ini, ada pergeseran tren gugatan sebaliknya. Banyak temuan gugatan yang diajkan istri perempuan).

“Artinya, gugatan tidak hanya disampaikan suami, tetapi pihak istri juga banyak yang melakukan gugatan,”terangnya.

Lebih lanjut, ia pun mengharapkan agar semua pihak menghindari perceraian. “Akibat perceraian, yang akan menjadi korban adalah anak-anak. Karena itu, setiap perkara perceraian yang dikedepankan adalah mediasi,”imbuhnya.

Menurut Hasan, dengan semakin banyaknya perceraian setiap tahun yang dipicu karena faktor ekonomi, hal ini juga bisa djadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

NEGARA- Angka kasus perceraian di Kabupaten Jembrana, Bali terus mengalami peningkatan.

Selain factor pemicu tertinggi kasus peceraian karena masalah ekonomi, yang menarik ada pergeseran tren lain terhadap perkara gugat cerai yang terjadi di “Gumi Makepung” Jembrana.

Seperti disampaikan Humas PN Negara Mohammad Hasanuddin Hefni, Kamis (14/3).

Menurutnya, jika sebelumnya gugatan perkara perceraian didominasi oleh pihak suami (laki-laki) karena banyak pihak perempuan yang malu, kali ini, ada pergeseran tren gugatan sebaliknya. Banyak temuan gugatan yang diajkan istri perempuan).

“Artinya, gugatan tidak hanya disampaikan suami, tetapi pihak istri juga banyak yang melakukan gugatan,”terangnya.

Lebih lanjut, ia pun mengharapkan agar semua pihak menghindari perceraian. “Akibat perceraian, yang akan menjadi korban adalah anak-anak. Karena itu, setiap perkara perceraian yang dikedepankan adalah mediasi,”imbuhnya.

Menurut Hasan, dengan semakin banyaknya perceraian setiap tahun yang dipicu karena faktor ekonomi, hal ini juga bisa djadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/