25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:18 AM WIB

Racun Timur Mengoda Ajak Jaga Lingkungan di Album Kedua

RadarBali.com – Band Ska Punk asal Bali, Racun Timur Menggoda atau biasa disingkat RTM, mengeluarkan album baru bertajuk Wake Up For Environment.

Album ini menjadi album kedua RTM sejak album perdana yang diluncurkan pada 2013 lalu. Menariknya pada album kedua ini, band yang terbentuk sejak 2009 ini tidak hanya menyuarakan sikap “perlawanan”.

Di album ini, band yang digawangi oleh Wisnu (gitar/vokal) Poyok drum dan Koter pada bass ini juga lebih banyak menyuarakan tentang ajakan kepada masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan.

“Album ini tentang sebuah ajakan khususnya generasi muda Bali untuk peduli terhadap lingkungan,” kata Wisnu belum lama ini.

Salah satu masalah yang berdampak buruk terhadap lingkungan menurut RTM adalah banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Apalagi sampah plastik yang sejatinya sulit untuk diurai dan akan menyebabkan pencemaran tanah. “Kami melihat keperdulian nya terhadap lingkungan sangat berkurang, terutama masalah sampah plastik,” ujarnya.

Band yang juga pernah merekam album kompilasi bersama beberapa band beraliran sama se- Jabodetabek ini pun berharap agar melalui suara-suara ajakan di album kedua ini, RTM bisa menyadarkan orang-orang untuk tetap bisa menjaga lingkungannya.

“Mengingat Bali adalah destinasi pariwisata yang sangat di kenal di mata dunia, jadi kebersihan lingkungan itu menurut kami sangatlah penting disamping adat dan istiadat yang sangat kental harus tetap di jaga,” imbuhnya.

Sama seperti album perdana yang dirilis 2013 bertajuk Hard Moon and Far Away, album kedua ini juga berisikan 12 lalu original yang dicetak dalam format CD.

Meski sejauh ini, masih dicetak dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dengan jumlah ratusan keping, jumlah ini pun rencananya akan ditambah tergantung permintaan dari para pendengar dan dijual 30 ribu rupiah per kepingnya.

Uniknya lagi, sebagian keuntungan dari penjualan album ini akan didonasikan untuk aliansi peduli lingkungan hidup yang ada di Bali.

 “kami akan sisihkan separuh dari penjualan ini ini untuk perjuangan dan penyelamatan lingkungan,” tandas Wisnu.

Lagu-lagu RTM sendiri banyak terpengaruh oleh band-band punk rock seperti Social Distortion, Rancid, Johnny Cash, The Supersuckers dan The Living End.

Kekhasan ini juga tertuang dalam dua album yang sudah mereka hasilkan hingga sekarang ini. Terbentuknya RTM bermula dari 4 orang anak muda yang sama-sama menyukai sepeda lowrider.

Awal terbentuk, RTM juga sempat bongkar pasang personil, hingga akhirnya mantap dengan personil yang sekarang ini.

RTM tidak hanya membawa musiknya di Bali saja. Nama RTM juga sudah dikenal di skena punk rock nasional.

Tidak jarang mereka tampil di gigs-gigs berskala nasional di berbagai kota di Indonesia yang kental dengan musik punk rock. 

RadarBali.com – Band Ska Punk asal Bali, Racun Timur Menggoda atau biasa disingkat RTM, mengeluarkan album baru bertajuk Wake Up For Environment.

Album ini menjadi album kedua RTM sejak album perdana yang diluncurkan pada 2013 lalu. Menariknya pada album kedua ini, band yang terbentuk sejak 2009 ini tidak hanya menyuarakan sikap “perlawanan”.

Di album ini, band yang digawangi oleh Wisnu (gitar/vokal) Poyok drum dan Koter pada bass ini juga lebih banyak menyuarakan tentang ajakan kepada masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan.

“Album ini tentang sebuah ajakan khususnya generasi muda Bali untuk peduli terhadap lingkungan,” kata Wisnu belum lama ini.

Salah satu masalah yang berdampak buruk terhadap lingkungan menurut RTM adalah banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Apalagi sampah plastik yang sejatinya sulit untuk diurai dan akan menyebabkan pencemaran tanah. “Kami melihat keperdulian nya terhadap lingkungan sangat berkurang, terutama masalah sampah plastik,” ujarnya.

Band yang juga pernah merekam album kompilasi bersama beberapa band beraliran sama se- Jabodetabek ini pun berharap agar melalui suara-suara ajakan di album kedua ini, RTM bisa menyadarkan orang-orang untuk tetap bisa menjaga lingkungannya.

“Mengingat Bali adalah destinasi pariwisata yang sangat di kenal di mata dunia, jadi kebersihan lingkungan itu menurut kami sangatlah penting disamping adat dan istiadat yang sangat kental harus tetap di jaga,” imbuhnya.

Sama seperti album perdana yang dirilis 2013 bertajuk Hard Moon and Far Away, album kedua ini juga berisikan 12 lalu original yang dicetak dalam format CD.

Meski sejauh ini, masih dicetak dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dengan jumlah ratusan keping, jumlah ini pun rencananya akan ditambah tergantung permintaan dari para pendengar dan dijual 30 ribu rupiah per kepingnya.

Uniknya lagi, sebagian keuntungan dari penjualan album ini akan didonasikan untuk aliansi peduli lingkungan hidup yang ada di Bali.

 “kami akan sisihkan separuh dari penjualan ini ini untuk perjuangan dan penyelamatan lingkungan,” tandas Wisnu.

Lagu-lagu RTM sendiri banyak terpengaruh oleh band-band punk rock seperti Social Distortion, Rancid, Johnny Cash, The Supersuckers dan The Living End.

Kekhasan ini juga tertuang dalam dua album yang sudah mereka hasilkan hingga sekarang ini. Terbentuknya RTM bermula dari 4 orang anak muda yang sama-sama menyukai sepeda lowrider.

Awal terbentuk, RTM juga sempat bongkar pasang personil, hingga akhirnya mantap dengan personil yang sekarang ini.

RTM tidak hanya membawa musiknya di Bali saja. Nama RTM juga sudah dikenal di skena punk rock nasional.

Tidak jarang mereka tampil di gigs-gigs berskala nasional di berbagai kota di Indonesia yang kental dengan musik punk rock. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/