33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:38 PM WIB

Togar Situmorang, Caleg Millennial Harapan Baru Denpasar dan Bali

DENPASAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menggelar serangkaian acara pembukaan kampanye rapat umum Pemilu 2019 di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar, Minggu (24/3).

Dalam acara tersebut, advokat kawakan Togar Situmorang SH, MH, MAP, menjadi salah satu pusat perhatian.

Calon anggota DPRD Provinsi Bali nomor urut 7 Dapil Kota Denpasar dari Partai Golkar itu bahkan menjadi “bulan-bulanan” warga yang turut meramaikan acara tersebut.

Pasalnya, advokat senior yang dijuluki “Panglima Hukum” itu justru menjadi rebutan foto bersama warga yang ingin mengenal lebih dekat caleg millennial itu.

Warga Denpasar bahkan tampak sangat antusias menyambut kehadiran caleg yang dikenal dengan komitmen “Siap Melayani Bukan Dilayani” itu.

Tak sekedar berfoto, mereka juga secara langsung menyampaikan berbagai aspirasi. Mulai dari soal penegakan hukum yang masih tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, hingga soal sulitnya mencari pekerjaan.

Ada juga yang mengeluhkan masih rumitnya birokrasi, rendahnya kualitas pelayanan publik hingga masih adanya praktik pungli dan korupsi di pemerintahan.

Sejumlah generasi muda milenial juga menitip pesan ke Togar, agar memperjuangkan kebutuhan anak muda.

Mulai dari pendidikan yang berkualitas tapi terjangkau, hingga ruang publik dan ruang kreativitas yang lebih banyak di Kota Denpasar. Termasuk juga bagaimana mendorong dan memfasilitasi pelaku startup (usaha rintisan) berbasis teknologi.

Mendengar berbagai keluhan dan aspirasi warga itu, Togar menyampaikan terima kasih. Ia berkomitmen penuh akan memperjuangkan aspirasi

masyarakat Denpasar dan Bali pada umumnya, apabila terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Bali pada tanggal 17 April mendatang.

“Saya ngayah untuk Bali, untuk melayani rakyat, bukan dilayani. Rakyat adalah bos saya, yang harus saya layani dengan baik,” ujar Togar, yang tengah menyelesaikan studi S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana ini.

Pelayanan Togar kepada masyarakat  Bali, sebenarnya sudah jadi kesehariannya selama ini sebagai advokat. Togar memang dikenal sebagai advokat yang peduli kepada masyarakat kecil.

Ia dengan tangan terbuka, berdasarkan panggilan hati nurani serta ikhlas, mendampingi proses hukum masyarakat kecil tanpa dibayar sepersen pun.

Itu pula sebabnya, caleg milenial ini menjadi harapan baru bagi warga Kota Denpasar. Apalagi sebagai bentuk keseriusannya berjuang dan mengabdi untuk masyarakat Bali,

khususnya warga Kota Denpasar, Togar yang dikenal sebagai caleg anti korupsi dan anti intoleransi ini juga telah berkomitmen membuat pakta integritas.

Pertama, melaksanakan program, visi-misi yang telah disampaikan. Kedua, berjuang dan melayani masyarakat kecil.

Ketiga, mengawasi dan mengawal realisasi APBD Provinsi Bali serta dana hibah/ bansos untuk seluruh masyarakat.

Keempat, mengawal aspirasi hukum masyarakat kecil yang tertindas dan mengalami ketidakadilan penegakan hukum. Kelima, menguatkan eksistensi LPD (Lembaga Perkreditan Desa) untuk ajeg Bali.

“Apabila saya tidak melakukan dan atau melaksanakan pakta integritas ini. Maka saya siap mundur sebagai anggota legislatif di DPRD Bali,” tegas Togar, yang pada Pilgub 2018 lalu dipercaya sebagai Ketua Tim Advokasi Pasangan Mantra-Kerta.

Jelang tanggal 17 April, Togar yang aktif mendorong pengembangan olahraga di Denpasar dan juga aktif sebagai Ketua Umum POSSI

(Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) Kota Denpasar ini, mengajak pemilih di Bali dan Denpasar khususnya untuk datang ke TPS menggunakan hak suaranya.

Namun, ia meminta agar tidak sekadar datang ke TPS. Masyarakat dimintanya agar jangan sampai salah pilih, apalagi membeli kucing dalam karung.

“Sekarang rakyat kan sudah cerdas. Jangan diintimidasi. Biarkan mereka memilih dengan hati tenang dan damai, untuk mewujudkan Pemilu dan Bali damai serta aman,” pungkas Togar, yang juga Dewan Pakar Forum Bela Negara ini. (rba)

DENPASAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menggelar serangkaian acara pembukaan kampanye rapat umum Pemilu 2019 di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar, Minggu (24/3).

Dalam acara tersebut, advokat kawakan Togar Situmorang SH, MH, MAP, menjadi salah satu pusat perhatian.

Calon anggota DPRD Provinsi Bali nomor urut 7 Dapil Kota Denpasar dari Partai Golkar itu bahkan menjadi “bulan-bulanan” warga yang turut meramaikan acara tersebut.

Pasalnya, advokat senior yang dijuluki “Panglima Hukum” itu justru menjadi rebutan foto bersama warga yang ingin mengenal lebih dekat caleg millennial itu.

Warga Denpasar bahkan tampak sangat antusias menyambut kehadiran caleg yang dikenal dengan komitmen “Siap Melayani Bukan Dilayani” itu.

Tak sekedar berfoto, mereka juga secara langsung menyampaikan berbagai aspirasi. Mulai dari soal penegakan hukum yang masih tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, hingga soal sulitnya mencari pekerjaan.

Ada juga yang mengeluhkan masih rumitnya birokrasi, rendahnya kualitas pelayanan publik hingga masih adanya praktik pungli dan korupsi di pemerintahan.

Sejumlah generasi muda milenial juga menitip pesan ke Togar, agar memperjuangkan kebutuhan anak muda.

Mulai dari pendidikan yang berkualitas tapi terjangkau, hingga ruang publik dan ruang kreativitas yang lebih banyak di Kota Denpasar. Termasuk juga bagaimana mendorong dan memfasilitasi pelaku startup (usaha rintisan) berbasis teknologi.

Mendengar berbagai keluhan dan aspirasi warga itu, Togar menyampaikan terima kasih. Ia berkomitmen penuh akan memperjuangkan aspirasi

masyarakat Denpasar dan Bali pada umumnya, apabila terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Bali pada tanggal 17 April mendatang.

“Saya ngayah untuk Bali, untuk melayani rakyat, bukan dilayani. Rakyat adalah bos saya, yang harus saya layani dengan baik,” ujar Togar, yang tengah menyelesaikan studi S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana ini.

Pelayanan Togar kepada masyarakat  Bali, sebenarnya sudah jadi kesehariannya selama ini sebagai advokat. Togar memang dikenal sebagai advokat yang peduli kepada masyarakat kecil.

Ia dengan tangan terbuka, berdasarkan panggilan hati nurani serta ikhlas, mendampingi proses hukum masyarakat kecil tanpa dibayar sepersen pun.

Itu pula sebabnya, caleg milenial ini menjadi harapan baru bagi warga Kota Denpasar. Apalagi sebagai bentuk keseriusannya berjuang dan mengabdi untuk masyarakat Bali,

khususnya warga Kota Denpasar, Togar yang dikenal sebagai caleg anti korupsi dan anti intoleransi ini juga telah berkomitmen membuat pakta integritas.

Pertama, melaksanakan program, visi-misi yang telah disampaikan. Kedua, berjuang dan melayani masyarakat kecil.

Ketiga, mengawasi dan mengawal realisasi APBD Provinsi Bali serta dana hibah/ bansos untuk seluruh masyarakat.

Keempat, mengawal aspirasi hukum masyarakat kecil yang tertindas dan mengalami ketidakadilan penegakan hukum. Kelima, menguatkan eksistensi LPD (Lembaga Perkreditan Desa) untuk ajeg Bali.

“Apabila saya tidak melakukan dan atau melaksanakan pakta integritas ini. Maka saya siap mundur sebagai anggota legislatif di DPRD Bali,” tegas Togar, yang pada Pilgub 2018 lalu dipercaya sebagai Ketua Tim Advokasi Pasangan Mantra-Kerta.

Jelang tanggal 17 April, Togar yang aktif mendorong pengembangan olahraga di Denpasar dan juga aktif sebagai Ketua Umum POSSI

(Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) Kota Denpasar ini, mengajak pemilih di Bali dan Denpasar khususnya untuk datang ke TPS menggunakan hak suaranya.

Namun, ia meminta agar tidak sekadar datang ke TPS. Masyarakat dimintanya agar jangan sampai salah pilih, apalagi membeli kucing dalam karung.

“Sekarang rakyat kan sudah cerdas. Jangan diintimidasi. Biarkan mereka memilih dengan hati tenang dan damai, untuk mewujudkan Pemilu dan Bali damai serta aman,” pungkas Togar, yang juga Dewan Pakar Forum Bela Negara ini. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/