NEGARA –Diduga karena depresi berat akibat tak kuat menahan sakit gula alias dibetes yang dideritanya, Ni Komang Paniastri, 41, nekat mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Perempuan yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogi Pramagita dikonfirmasi terkait kasus bunuh diri yang dilakukan korban, Jumat (29/3) membenarkan.
Dijelaskan, awal mula hingga perempuan asal Banjar Delod Bale Agung, Mendoyo Dauh Tukad, Mendoyo ini ditemukan gantung diri, berawal kakak korban I Putu Suarsana, 53, datang ke rumah korban untuk membawakan makanan untuk korban sekitar pukul 11.30.
Saat tiba di rumah adiknya, itu Suarsana melihat pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Lantaran curiga, Suarsana kemudian melihat ke dalam rumah dari ventilasi pintu.
Saat melihat kedalam, saksi melihat adiknya tergantung di kusen pintu kamar dengan leher terjerat selendang warna pink, saksi Suarsana dengan kondisi panic langsung menghubungi pamannya IB Gusti Ketut Rentana,64.
“Saksi dibantu pamannya langsung mendobrak pintu dan mengevakuasi korban,”jelas Yogi.
Saat diturunkan, kata Yogi, sesuai keterangan saksi, korban sudah dalam kondisi meninggal.
Kemudian usai dinyatakan meninggal, saksi melaporkan kasus tersebut ke Polsek Mendoyo.
“Dari hasil pemeriksaan medis dan olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban,” ujar Yogi Pramagita.
Sementara usai dilakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi, diduga korban yang merupakan istri dari salah seorang sopir Pemkab Jembrana ini nekat melakukan gantung diri karena depresi akibat mengindap penyakit Diabetes yang sudah lama dideritanya