33 C
Jakarta
24 November 2024, 12:16 PM WIB

Ribuan Korban HIV/Aids Tersebar di Bali, Ini Solusi Togar Situmorang…

DENPASAR – Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyebutkan, setiap tahun ada ribuan masyarakat di Bali yang terkena HIV/AIDS.

Kondisi ini menjadi menjadi perhatian Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. Caleg DPRD Provinsi Bali dapil Denpasar Nomor urut 7.

Togar berpandangan sebagai salah satu penyakit menular seksual, HIV/AIDS kerap diasosiasikan dengan perempuan pekerja seks komersial (PSK) dan lelaki seks dengan lelaki (LSL) sebagai kelompok yang berisiko.
Namun secara perlahan penularan HIV/AIDS juga merambah pada kelompok lainnya yaitu pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (NAPZA) dengan jarum suntik.

Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. dan juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon,

Jl. Bypass Ngurah Rai No.407, dan juga merupakan rekanan OTO 27 yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang, Insurance AIA, Property penjualan Villa,

Showroom Mobil, Showroom Motor Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar Bali menegaskan tingginya kasus HIV/AIDS harus menjadi perhatian semua pihak. 

“Tidak hanya pemerintah, masyarakat pun diharapkan ikut peduli terhadap penyakit mematikan tersebut,” ujarnya.

Advokat yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank juga menambahkan berbagai upaya penanggulangan HIV/AIDS harus dilakukan.

Yaitu dengan menggandeng stakeholder terkait untuk mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS serta mengedukasi masyarakat terkait upaya pencegahan penyebaran penyakit  tersebut.

Menjauhkan diri dari pergaulan bebas, tidak menggunakan narkoba atau seks bebas. Caleg millennial yang mempunyai tagline Siap Melayani Bukan Dilayani berpendapat remaja adalah usia yang

sangat rentan terpapar HIV/AIDS, untuk itu mari tingkatkan kepedulian, tingkatan edukasi kepada masyarakat, bersama-sama kita tanggulangi dan cegah penyebaran HIV/AIDS. 

Karena remaja merupakan kelompok usia yang sangat memegang peran penting dalam upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS.

Togar yang pernah menjadi Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali menilai remaja bisa menjadi agen-agen untuk sosialisasi serta

edukasi kepada masyarakat tidak saja terkait upaya pencegahan penyebaran HIV/ AIDS, namun dapat pula mengedukasi masyarakat

bagaimana seharusnya kita memperlakukan para penderita HIV/AIDS, mengingat banyak penderita HIV/AIDS yang dikucilkan di masyarakat.

“Padahal sesungguhnya dengan pengobatan yang tepat  serta tahu persis cara penyebaran penyakit tersebut, penderita HIV/AIDS dapat hidup secara normal di tengah tengah masyarakat,” ujar Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. sebagai Pengamat Publik.

Ketua Tim Advokasi Cagub Cawagub Mantra Kerta menambahkan banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Misalnya mengomunikasikan melalui komite atau penyuluhan tentang seperti apa sebenarnya HIV/AIDS itu. Bagaimana tertularnya? Bagaimana kondisinya?

Lalu diambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk supporting, karena mau tidak mau masyarakat yang terkena HIV/AIDS harus mendapatkan dukungan baik itu dari keluarga maupun lingkungannya.
Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini menegaskan, peran laki-laki dalam pencegahan HIV/AIDS sangat penting, karena mereka harus sadar bahwa

mereka harus bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya, yakni dengan tidak melakukan praktek seksual beresiko yang akan membahayakan generasi penerus bangsa.

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. yang saat ini sedang menyelesaikan program S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana Juga meyarankan sebagai lelaki kita juga harus menghormati wanita.

“Caranya adalah setia dengan satu pasangan,” tutup Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. Ketua POSSI Denpasar Provinsi Bali. (rba)

DENPASAR – Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyebutkan, setiap tahun ada ribuan masyarakat di Bali yang terkena HIV/AIDS.

Kondisi ini menjadi menjadi perhatian Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. Caleg DPRD Provinsi Bali dapil Denpasar Nomor urut 7.

Togar berpandangan sebagai salah satu penyakit menular seksual, HIV/AIDS kerap diasosiasikan dengan perempuan pekerja seks komersial (PSK) dan lelaki seks dengan lelaki (LSL) sebagai kelompok yang berisiko.
Namun secara perlahan penularan HIV/AIDS juga merambah pada kelompok lainnya yaitu pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (NAPZA) dengan jarum suntik.

Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. dan juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon,

Jl. Bypass Ngurah Rai No.407, dan juga merupakan rekanan OTO 27 yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang, Insurance AIA, Property penjualan Villa,

Showroom Mobil, Showroom Motor Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar Bali menegaskan tingginya kasus HIV/AIDS harus menjadi perhatian semua pihak. 

“Tidak hanya pemerintah, masyarakat pun diharapkan ikut peduli terhadap penyakit mematikan tersebut,” ujarnya.

Advokat yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank juga menambahkan berbagai upaya penanggulangan HIV/AIDS harus dilakukan.

Yaitu dengan menggandeng stakeholder terkait untuk mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS serta mengedukasi masyarakat terkait upaya pencegahan penyebaran penyakit  tersebut.

Menjauhkan diri dari pergaulan bebas, tidak menggunakan narkoba atau seks bebas. Caleg millennial yang mempunyai tagline Siap Melayani Bukan Dilayani berpendapat remaja adalah usia yang

sangat rentan terpapar HIV/AIDS, untuk itu mari tingkatkan kepedulian, tingkatan edukasi kepada masyarakat, bersama-sama kita tanggulangi dan cegah penyebaran HIV/AIDS. 

Karena remaja merupakan kelompok usia yang sangat memegang peran penting dalam upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS.

Togar yang pernah menjadi Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali menilai remaja bisa menjadi agen-agen untuk sosialisasi serta

edukasi kepada masyarakat tidak saja terkait upaya pencegahan penyebaran HIV/ AIDS, namun dapat pula mengedukasi masyarakat

bagaimana seharusnya kita memperlakukan para penderita HIV/AIDS, mengingat banyak penderita HIV/AIDS yang dikucilkan di masyarakat.

“Padahal sesungguhnya dengan pengobatan yang tepat  serta tahu persis cara penyebaran penyakit tersebut, penderita HIV/AIDS dapat hidup secara normal di tengah tengah masyarakat,” ujar Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. sebagai Pengamat Publik.

Ketua Tim Advokasi Cagub Cawagub Mantra Kerta menambahkan banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Misalnya mengomunikasikan melalui komite atau penyuluhan tentang seperti apa sebenarnya HIV/AIDS itu. Bagaimana tertularnya? Bagaimana kondisinya?

Lalu diambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk supporting, karena mau tidak mau masyarakat yang terkena HIV/AIDS harus mendapatkan dukungan baik itu dari keluarga maupun lingkungannya.
Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini menegaskan, peran laki-laki dalam pencegahan HIV/AIDS sangat penting, karena mereka harus sadar bahwa

mereka harus bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya, yakni dengan tidak melakukan praktek seksual beresiko yang akan membahayakan generasi penerus bangsa.

Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. yang saat ini sedang menyelesaikan program S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana Juga meyarankan sebagai lelaki kita juga harus menghormati wanita.

“Caranya adalah setia dengan satu pasangan,” tutup Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. Ketua POSSI Denpasar Provinsi Bali. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/