29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:31 AM WIB

Mudah Selundupkan Narkoba, Dulu Bisa Sewa Cewek Setelah Jam 9 Malam

Penangkapan dan temuan uang dan tabungan di sel Willy Akasaka menjadi salah satu bukti jika para mafia narkoba lebih makmur dan aman menjalankan bisnis narkoba di dalam lapas.

Aksi kong kalikong patgulipat dengan oknum turun temurun juga menjadi penyebab barang haram itu terus ditemukan. Hukum rimba berjalan, siapa kuat dia yang berkuasa.

MAULANA SANDIJAYA, Denpasar

 

Biasanya narkoba masuk lapas lewat mana?

Jalurnya macam-macam. Pengalaman saya dulu, ada yang diselipkan  lewat mobil yang bawa sayur atau kebutuhan dapur. Ada juga lewat truk material. Mobil-mobil besar begitu kan susah petugas periksa.

Kalau yang dilempar lewat dinding itu?

Ah, sudah tidak lagi ada yang seperti itu. Berapa sih kekuatan orang melempar barang dari luar? Tembok lapas itu tinggi, lho. Tembok ke dalam juga jauh jaraknya. Salah lempar bisa hilang.

Bagaimana cara bandar di dalam lapas bisa transaksi dengan dunia luar?

Ya, lewat telepon (HP), lewat mana lagi. Di dalam itu ribuan ada ponsel. Satu orang bisa punya dua ponsel. Menyelundupkan ponsel di dalam kan juga tidak sulit. Bisa dititipkan keluarga yang datang besuk. Kadang juga dititipkan oknum petugas yang mau diajak main mata.

Oh ya, untuk memenuhi kebutuhan biologis napi bagaimana caranya?

Zaman saya dulu, biasa sewa cewek dari luar. Mainnya jam sembilan malam (pukul 21.00). Kan sudah gelap jam segitu. Kadang di dalam toilet, kalau sudah keburu kadang di taman. Di taman jam sembilan sudah gelap tidak kelihatan apa-apa. Di sanalah kita main. Tapi, itu dulu zaman saya. Sekarang tidak tahu.

Wacana kembali membangun warung telepon khusus (wartelsus) apakah efektif?

Hahaha….Zaman sudah canggih, sudah modern. Siapa juga mau pakai wartelsus. Zaman saya dulu masuk pertama, memang ada wartelsus. Tapi, tidak bertahan lama. Sekarang kalau mau bikin bisa saja. Tapi, pasti tidak akan bertahan. Malah kalau bisa dirusak anak-anak.

Apakah napi di dalam tidak bisa diajak menjadi baik?

Sulit, bro. Dari sepuluh orang masuk penjara, yang bisa jadi baik paling dua orang. Maling helm masuk penjara, keluarnya bisa jadi pengedar narkoba. Sebab, di dalam mereka secara tidak langsung belajar menjadi pengedar. Mereka jualan sesama napi di dalam. Kemudian dikasih barang. Barangnya bisa dipakai, bisa dijual lagi. Makanya, kadang-kadang lebih enak hidup di dalam daripada di luar. Maaf ya, masalah makan tidak kurang. Saya dulu mau makan apa saja bisa. Pakaian saya sudah ada yang mencucikan. Yang mencuci siapa? ya tahanan lain yang tidak punya kerjaan itu.  

Bukannya di dalam lapas overload?

Benar. Overload tapi asyik. Hehehe……. Intinya, kalau tidak ingin ada musuh atau aman, jangan terlibat utang piutang. Apalagi utang narkoba. Sampai tidak bisa bayar, ditelanjangi dan dihajar habis.

Apakah benar napi berlatarbelakang ormas memiliki pengaruh di dalam lapas?

Benar. Sangat benar. Di dalam itu ada 12 blok. Blok A sampai C yang menguasai ormas ini. Blok D dan seterusnya yang menguasai ormas lain. Sudah ada daerahnya sendiri-sendiri.

Pernah terjadi rebutan wilayah antar napi?

Di dalam penjara itu berlaku hukum alam (rimba). Siapa yang kuat dia yang menang dan berkuasa. Tapi, kami tidak pernah rebutan wilayah. Kami saling menghormati. Sudah sama-sama tahu. Kadang kami saling berkunjung kalau pas ada undangan ke blok lain. Biasanya kami undangan judi kalau ada yang ulang tahun. Kami main judi bareng. Sekali putaran judi bisa sampai Rp 40 juta. Intinya, napi narkoba menguasai di dalam. Jangan coba-coba masuk jualan ke wilayah orang lain.

Menurut Anda, agar Lapas Kerobokan ini bisa berubah total menjadi lembaga pemasyrakatan yang baik, bagaimana?

Waduh, tanyanya jangan ke saya masalah itu. Sulit itu. Semua sudah terlanjur. Siapapun jadi Kalapas saya rasa susah mengubah total. Petugas bermental baik pun kalau masuk lapas belum tentu dia tetap menjadi baik. (habis)

Penangkapan dan temuan uang dan tabungan di sel Willy Akasaka menjadi salah satu bukti jika para mafia narkoba lebih makmur dan aman menjalankan bisnis narkoba di dalam lapas.

Aksi kong kalikong patgulipat dengan oknum turun temurun juga menjadi penyebab barang haram itu terus ditemukan. Hukum rimba berjalan, siapa kuat dia yang berkuasa.

MAULANA SANDIJAYA, Denpasar

 

Biasanya narkoba masuk lapas lewat mana?

Jalurnya macam-macam. Pengalaman saya dulu, ada yang diselipkan  lewat mobil yang bawa sayur atau kebutuhan dapur. Ada juga lewat truk material. Mobil-mobil besar begitu kan susah petugas periksa.

Kalau yang dilempar lewat dinding itu?

Ah, sudah tidak lagi ada yang seperti itu. Berapa sih kekuatan orang melempar barang dari luar? Tembok lapas itu tinggi, lho. Tembok ke dalam juga jauh jaraknya. Salah lempar bisa hilang.

Bagaimana cara bandar di dalam lapas bisa transaksi dengan dunia luar?

Ya, lewat telepon (HP), lewat mana lagi. Di dalam itu ribuan ada ponsel. Satu orang bisa punya dua ponsel. Menyelundupkan ponsel di dalam kan juga tidak sulit. Bisa dititipkan keluarga yang datang besuk. Kadang juga dititipkan oknum petugas yang mau diajak main mata.

Oh ya, untuk memenuhi kebutuhan biologis napi bagaimana caranya?

Zaman saya dulu, biasa sewa cewek dari luar. Mainnya jam sembilan malam (pukul 21.00). Kan sudah gelap jam segitu. Kadang di dalam toilet, kalau sudah keburu kadang di taman. Di taman jam sembilan sudah gelap tidak kelihatan apa-apa. Di sanalah kita main. Tapi, itu dulu zaman saya. Sekarang tidak tahu.

Wacana kembali membangun warung telepon khusus (wartelsus) apakah efektif?

Hahaha….Zaman sudah canggih, sudah modern. Siapa juga mau pakai wartelsus. Zaman saya dulu masuk pertama, memang ada wartelsus. Tapi, tidak bertahan lama. Sekarang kalau mau bikin bisa saja. Tapi, pasti tidak akan bertahan. Malah kalau bisa dirusak anak-anak.

Apakah napi di dalam tidak bisa diajak menjadi baik?

Sulit, bro. Dari sepuluh orang masuk penjara, yang bisa jadi baik paling dua orang. Maling helm masuk penjara, keluarnya bisa jadi pengedar narkoba. Sebab, di dalam mereka secara tidak langsung belajar menjadi pengedar. Mereka jualan sesama napi di dalam. Kemudian dikasih barang. Barangnya bisa dipakai, bisa dijual lagi. Makanya, kadang-kadang lebih enak hidup di dalam daripada di luar. Maaf ya, masalah makan tidak kurang. Saya dulu mau makan apa saja bisa. Pakaian saya sudah ada yang mencucikan. Yang mencuci siapa? ya tahanan lain yang tidak punya kerjaan itu.  

Bukannya di dalam lapas overload?

Benar. Overload tapi asyik. Hehehe……. Intinya, kalau tidak ingin ada musuh atau aman, jangan terlibat utang piutang. Apalagi utang narkoba. Sampai tidak bisa bayar, ditelanjangi dan dihajar habis.

Apakah benar napi berlatarbelakang ormas memiliki pengaruh di dalam lapas?

Benar. Sangat benar. Di dalam itu ada 12 blok. Blok A sampai C yang menguasai ormas ini. Blok D dan seterusnya yang menguasai ormas lain. Sudah ada daerahnya sendiri-sendiri.

Pernah terjadi rebutan wilayah antar napi?

Di dalam penjara itu berlaku hukum alam (rimba). Siapa yang kuat dia yang menang dan berkuasa. Tapi, kami tidak pernah rebutan wilayah. Kami saling menghormati. Sudah sama-sama tahu. Kadang kami saling berkunjung kalau pas ada undangan ke blok lain. Biasanya kami undangan judi kalau ada yang ulang tahun. Kami main judi bareng. Sekali putaran judi bisa sampai Rp 40 juta. Intinya, napi narkoba menguasai di dalam. Jangan coba-coba masuk jualan ke wilayah orang lain.

Menurut Anda, agar Lapas Kerobokan ini bisa berubah total menjadi lembaga pemasyrakatan yang baik, bagaimana?

Waduh, tanyanya jangan ke saya masalah itu. Sulit itu. Semua sudah terlanjur. Siapapun jadi Kalapas saya rasa susah mengubah total. Petugas bermental baik pun kalau masuk lapas belum tentu dia tetap menjadi baik. (habis)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/