DENPASAR – Pertumbuhan sebuah ekonomi, tentu salah satu alat pengukurnya adalah dunia kerja. Semakin sedikit pengangguran, roda perekonomian pun kian berputar.
Menurut Advokat Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.. yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank, masalah pengangguran di wilayah Indonesia umumnya tidak bisa dipandang remeh, khususnya di Bali.
“Untuk itu kita berharap agar pemerintah dan perusahaan swasta segera melakukan berbagai terobosan-terobosan yang efektif untuk mengatasi pengangguran,” harapnya.
Caleg DPRD Provinsi Bali dapil Denpasar Nomor urut 7 yang mempunyai tagline Siap Melayani Bukan Dilayani, ada beberapa hal yang bisa di lakukan untuk mengatasi pengangguran.
Yaitu dengan cara memberikan program pelatihan dan pendidikan serta memperbaiki kondisi ekonomi makro.
Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. dan juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon,
Jl. Bypass Ngurah Rai No.407, dan juga merupakan rekanan OTO 27 yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang, Insurance AIA, Property penjualan Villa, Showroom Mobil,
Showroom Motor Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar Bali,
menjelaskan program pelatihan dan pendidikan sangat perlu dibutuhkan dengan tujuan pembentukan keterampilan dan pengembangan potensi agar dapat membantu mengurangi angka pengangguran.
“Karena tenaga kerja yang terampil, memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dibandingkan mereka yang tidak memiliki keterampilan,” ujar Togar
yang pernah menjadi Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali dan Ketua POSSI Denpasar Provinsi Bali.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan merangsang penciptaan lapangan kerja dan memberi dampak positif bagi kaum muda yang menganggur.
Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali, menegaskan disini pemerintah dituntut untuk memberi perhatian khusus pada sektor industri yang ramah terhadap pencari kerja muda untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas.
“Sementara untuk tenaga lokal Bali sendiri, mengingat masyarakat Pulau Bali yang kreatif dan memiliki jiwa seni yang tinggi, kita minta Pemerintah harus bisa menghidupkan
industri kerajinan rakyat berbasis budaya, menghidupkan industri desa, mengembangkan industri kreatif, memajukan sektor pertanian juga perkebunan dan sebagainya,” bebernya.
Misalnya untuk industri kerajinan rakyat berbasis budaya, Pemerintah bisa membantu untuk memberikan modal.
Karena Penyerapan sumber daya masyarakat tentunya berkaitan dengan kualitas masyarakat itu sendiri.
“Oleh karena itu guna mengantisipasi persaingan kualitas sumber daya manusia,
perlu kerjasama banyak pihak antara lain pemerintah dengan subsidi pendidikan, swasta menyediakan tenaga pendidik yang berkualitas,” pungkasnya. (rba)