25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:05 AM WIB

NEKAT! Perampas Senpi Polisi Itu Pernah Lempari Mobil Jenderal TNI

DENPASAR – Identitas Imanuel Pratama perlahan terkuak. Anggota geng motor Dongki itu ternyata seorang residivis. Tidak main-main, pria asal Yang Batu, Denpasar, ini residivis tiga kasus berbeda.

Pertama kasus penusukan, pengeroyokan dan pelemparan kaca mobil anggota TNI jendral bintang satu. Ngeri!

Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menjelaskan, untuk pelemparan kaca mobil milik seorang jenderal bintang satu TNI kasusnya ditangani oleh Polda Bali. 

Lebih lanjut dijelaskan, penangkapan terhadap Imanuel berawal dari anggota Reskrim yang melakukan kegiatan patroli.

Saat melintas di Jalan Kertha Petasikan, polisi mendapati pelaku beserta tiga orang rekannya sedang nongkrong. 

Polisi yang melakukan patroli itu memberikan imbauan. Namun mereka tidak terima. Bahkan, Imanuel Pratama mengeluarkan pedang yang dibawanya.

Melihat hal yang membahayakan tersebut, polisi kemudian melakukan tembakan peringatan.  “Residivis ini justru berusaha merampas senjata milik anggota polisi yang melakukan

tembakan peringatan itu. Sebingga anggota polisi yang lain terpaksa menembak kakinya untuk melumpuhkannya,” ungkap Kompol Wirajaya, kemarin (14/4).

Padahal,  sebelum mengeluarkan tembakan peringatan, annggota polisi telah memperlihatkan identitas anggota. Tapi mereka tidak hiraukan dan tetap melawan petugas.

Sehingga ditembak polisi yang mengenai tempurung lutut dan harus menjalani operasi. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Bali Mandara.

“Kita masih kejar tiga rekannya yang kabur. Mudah-mudahan dalam waktu dekat diamankan,” tukasnya. 

DENPASAR – Identitas Imanuel Pratama perlahan terkuak. Anggota geng motor Dongki itu ternyata seorang residivis. Tidak main-main, pria asal Yang Batu, Denpasar, ini residivis tiga kasus berbeda.

Pertama kasus penusukan, pengeroyokan dan pelemparan kaca mobil anggota TNI jendral bintang satu. Ngeri!

Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menjelaskan, untuk pelemparan kaca mobil milik seorang jenderal bintang satu TNI kasusnya ditangani oleh Polda Bali. 

Lebih lanjut dijelaskan, penangkapan terhadap Imanuel berawal dari anggota Reskrim yang melakukan kegiatan patroli.

Saat melintas di Jalan Kertha Petasikan, polisi mendapati pelaku beserta tiga orang rekannya sedang nongkrong. 

Polisi yang melakukan patroli itu memberikan imbauan. Namun mereka tidak terima. Bahkan, Imanuel Pratama mengeluarkan pedang yang dibawanya.

Melihat hal yang membahayakan tersebut, polisi kemudian melakukan tembakan peringatan.  “Residivis ini justru berusaha merampas senjata milik anggota polisi yang melakukan

tembakan peringatan itu. Sebingga anggota polisi yang lain terpaksa menembak kakinya untuk melumpuhkannya,” ungkap Kompol Wirajaya, kemarin (14/4).

Padahal,  sebelum mengeluarkan tembakan peringatan, annggota polisi telah memperlihatkan identitas anggota. Tapi mereka tidak hiraukan dan tetap melawan petugas.

Sehingga ditembak polisi yang mengenai tempurung lutut dan harus menjalani operasi. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Bali Mandara.

“Kita masih kejar tiga rekannya yang kabur. Mudah-mudahan dalam waktu dekat diamankan,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/