NEGARA – Meski jadi jalur utama menuju GOR Krsna Jvara, Dauhwaru, namun kerusakan jalan di kawasan tersebut belum juga diperbaiki.
Padahal, selain menjadi akses utama menuju sarana olah raga terbesar di Jembrana, jalan tersebut juga menjadi akses warga menuju Pura Rangsasa, serta ke obyek wisata sungai Gelar.
Kerusakan jalan itu mulai terlihat saat memasuki GOR Krsna Jvara. Di mana sebagian aspal jalan bergelombang.
Semakin ke utara dari depan SD 2 Dauhwaru sampai bale lingkungan Sawe Kelod, bahu jalan rusak parah sehingga jika hujan turun jalan akan tergerus.
Beberapa titik yang bolong memang berusaha diuruk namun tidak merata. Rusaknya jalan itu menyulitkan kendaraan ketika melintasi bahu jalan yang berlubang.
Sudah banyak pengendara sepeda yang terjatuh di jalan bolong itu. “Sering sekali ada sepeda motor yang jatuh karena terperosok di jalan rusak itu,” ujar seorang warga kemarin.
Warga yang biasa menggunakan akses jalan itu untuk mengangkut hasil kebun juga terganggu begitu pula pengunjung objek wisata Gelar.
Menurut warga, kerusakan jalan kabupaten itu sudah terjadi sekitar 2 tahun, namun belum juga diperbaiki.
“Rusaknya jalan pada bagian bahunya sangat mengganggu, apalagi sudah jatuh korban pengendara motor,” ungkap Kade Suardika, warga lainnya.
Apalagi banyak siswa yang melintas untuk ke sekolah. Jika sudah jam sekolah, maka mereka harus antre, karena di bahu jalan yang rusak harus bergantian melintas.
Rusaknya jalan itu sudah diusulkan perbaikan melalui rapat warga. Namun, sampai sekarang belum ada tanda perbaikan.
“Kita berharap perbaikan segera dilakukan karena jalur ini ramai. Jangan menunggu korban yang jatuh bertambah banyak,” harapnya.
Sementara Lurah Dauhwaru, Jembrana Ni Komang Sri Wahyuni ketika dikonfirmasi mengaku masih mengecek apakah perbaikan jalan itu sudah masuk dalam Musrenbang atau belum.
Sebab saat Musrenbang dilaksanakan dirinya belum menjabat Lurah Dauh Waru. “Kami akan cek dahulu apakah sudah masuk atau belum usulan perbaikan jalan itu,” ungkapnya.