29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:06 AM WIB

NGERI! Nekat Bonceng Tiga, Pemudik Masuk Jurang di Tegalalang Bali

GIANYAR – Nahas dialami tiga orang perantau. Saat berencana mudik ke kampung halaman, mereka terlibat kecelakaan pada Kamis (30/5) malam pukul 19.00 lalu.

Ketiganya masuk ke jurang di bawah jembatan Desa Kenderan, Kecamatan Tegalalang. Beruntung, nyawa mereka selamat.

Kejadian berawal ketika Harianto, 27, warga Sumbawa hendak mengantarkan dua temannya sekaligus.

Yakni Muklis, 22, dan Muklas, 22, warga Jember, Jawa Timur. Menurut Kanit Binmas Polsek Tegalalang Ipda Made Darma,

Harianto bermaksud mengantar kedua temannya menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih nopol DK 7668 HT.

“Dari villa Pendawas Kepitu tempat mereka kerja proyek, menuju Indomaret di Gentong untuk mencari taxi grab dalam rangka mudik lebaran,” kata Iptu Darma kemarin.

Namun, sesampai di jembatan Kenderan, rem motor yang dikendarai Harianto mendadak blong.

“Sehingga terjadi OC (Out of Countrol, red) yang mengakibatkan kedua temannya yang dibonceng jatuh ke jalan,” ujarnya.

Para korban yang dibonceng mengalami luka lecet. Sedangkan Muklis jatuh ke jurang dengan kedalaman kurang lebih 20 meter.

“Setelah itu saksi dan warga melakukan evakuasi terhadap korban dengan dibantu Polsek Tegalalang. Membawa ke Puskesmas Tegalalang untuk mendapakan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Selaku Binmas, Ipda Darma mengimbau masyarakat pemakai jalan agar selalu menyiapkan diri. “Siap, baik siap mental, siap kendaraan dalam keadaan ready,” jelasnya.

Iptu Darma meminta masyarakat rutin mengecek kesiapan kendaraan. “Kelengkapan rem, klakson, lampu dan lainnya,” jelasnya.

Tidak itu saja, pihaknya mengimbau pengendara mentaati aturan berlalu lintas. “Taati aturan berlalu lintas.

Pakai helm dan jangan boncengan lebih dari satu orang. Walaupun dekat dan tidak ada polisi, jangan melanggar,” tukasnya.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Wayan Suta, kepada Jawa Pos Radar Bali mengaku kondisi jalan di lokasi kejadian memang curam.

“Penerangan gelap dan terjal. Apalagi kalau hujan, kami harus ekstra waspada,” jelasnya. Dia berharap kepada pemerintah maupun instansi terkait bisa segera memperbaiki jembatan itu.

“Terutama untuk menunjang standar keselamatan jembatan pada umumnya,” pintanya. 

GIANYAR – Nahas dialami tiga orang perantau. Saat berencana mudik ke kampung halaman, mereka terlibat kecelakaan pada Kamis (30/5) malam pukul 19.00 lalu.

Ketiganya masuk ke jurang di bawah jembatan Desa Kenderan, Kecamatan Tegalalang. Beruntung, nyawa mereka selamat.

Kejadian berawal ketika Harianto, 27, warga Sumbawa hendak mengantarkan dua temannya sekaligus.

Yakni Muklis, 22, dan Muklas, 22, warga Jember, Jawa Timur. Menurut Kanit Binmas Polsek Tegalalang Ipda Made Darma,

Harianto bermaksud mengantar kedua temannya menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih nopol DK 7668 HT.

“Dari villa Pendawas Kepitu tempat mereka kerja proyek, menuju Indomaret di Gentong untuk mencari taxi grab dalam rangka mudik lebaran,” kata Iptu Darma kemarin.

Namun, sesampai di jembatan Kenderan, rem motor yang dikendarai Harianto mendadak blong.

“Sehingga terjadi OC (Out of Countrol, red) yang mengakibatkan kedua temannya yang dibonceng jatuh ke jalan,” ujarnya.

Para korban yang dibonceng mengalami luka lecet. Sedangkan Muklis jatuh ke jurang dengan kedalaman kurang lebih 20 meter.

“Setelah itu saksi dan warga melakukan evakuasi terhadap korban dengan dibantu Polsek Tegalalang. Membawa ke Puskesmas Tegalalang untuk mendapakan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Selaku Binmas, Ipda Darma mengimbau masyarakat pemakai jalan agar selalu menyiapkan diri. “Siap, baik siap mental, siap kendaraan dalam keadaan ready,” jelasnya.

Iptu Darma meminta masyarakat rutin mengecek kesiapan kendaraan. “Kelengkapan rem, klakson, lampu dan lainnya,” jelasnya.

Tidak itu saja, pihaknya mengimbau pengendara mentaati aturan berlalu lintas. “Taati aturan berlalu lintas.

Pakai helm dan jangan boncengan lebih dari satu orang. Walaupun dekat dan tidak ada polisi, jangan melanggar,” tukasnya.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Wayan Suta, kepada Jawa Pos Radar Bali mengaku kondisi jalan di lokasi kejadian memang curam.

“Penerangan gelap dan terjal. Apalagi kalau hujan, kami harus ekstra waspada,” jelasnya. Dia berharap kepada pemerintah maupun instansi terkait bisa segera memperbaiki jembatan itu.

“Terutama untuk menunjang standar keselamatan jembatan pada umumnya,” pintanya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/